Tehran, Purna Warta – Pada Minggu (22/5), Iran kembali menjadi korban terorisme dimana seorang Anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) berpangkat kolonel dikonfirmasi telah menjadi korban teror dan dibunuh di depan rumahnya di Tehran dalam serangan bersenjata oleh dua pengendara sepeda motor.
Kolonel Hassan Sayyad Khodaei, ditembak lima kali sebelum dua pelaku yang mengendarai motor segera melarikan diri dari tempat kejadian. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 waktu, ketika anggota IRGC itu hendak turun dari mobilnya untuk memasuki rumahnya di lingkungan timur ibu kota Iran.
Baca Juga : Ansarullah: PBB Pasif tentang Yaman
IRGC berbela sungkawa dengan keluarganya dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil untuk mengidentifikasi dan menangkap penyerang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengutuk keras serangan teroris yang menggambarkan pembunuhan itu sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan”.
“Ini dalam kejahatan manusia dilakukan oleh agen teroris yang berafiliasi dengan arogansi global, sementara negara-negara yang mengklaim memerangi terorisme sayangnya diam dan mendukungnya,” ungkapnya.
Menanggapi insiden tersebut, Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan, darah Syahid Sayyad Khodai tidak akan tumpah sia-sia. Menurutnya, setiap aksi yang dilakukan musuh akan mendapatkan balasan tegas.
Baca Juga : Sejumlah Orang Tewas Akibat Jatuhnya Drone Mata-Mata Saudi
“Darah Syahid Sayyad Khodai tidak akan tumpah sia-sia, dan teror terhadap pembela tempat-tempat suci Islam ini tidak akan dibiarkan tanpa balasan. Republik Islam Iran tidak akan pernah membiarkan musuhnya lepas begitu saja, dan akan selalu mengawasinya,” tegas Salami dalam wawancara dengan televisi al-Masirah Selasa (24/5).
Menurut Mayjen Hossein Salami, setiap aksi yang dilakukan musuh pasti akan mendapatkan balasan tegas, dan perimbangan kekuatan Iran dengan musuh akan tetap, bahkan lebih kuat dan intensif.
Deputi Ketua Mahkamah Agung yang juga Sekretaris Dewan Tinggi Hak Asasi Manusia Iran mengatakan, Rezim Zionis harus bertanggung jawab atas aksi terornya terhadap Syahid Sayyad Khodai.
Kazem Gharibabadi, menulis di akun Twitternya Senin (23/5), “Republik Islam Iran tetap menjadi korban utama terorisme.”
Baca Juga : Ansarullah: Arogansi Global adalah Penyebab Pembunuhan Martir Khodaei
“Sungguh disayangkan mereka yang mengaku memerangi terorisme, lebih memilih untuk menutup mata dan telinga atas teror-teror ini, atau secara langsung dan tidak langsung mendukung para teroris.” Tambahnya.
Sementara Juru bicara Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC mengatakan, para penjahat, dan kelompok-kelompok teroris afiliasi kubu imperialis dan Zionisme internasional, akan menerima balasan atas perbuatannya. Senin (23/5) merespon teror terhadap anggotanya IRGC, Brigadir Jenderal Ramezan Sharif, mengatakan, “Syahid mulia ini menghabiskan umurnya dalam perjuangan di berbagai arena yang dibutuhkan negara, dan pemerintahan Republik Islam Iran, serta melindungi independensi, keamanan nasional dan tanah airnya, hingga akhirnya secara tertindas menjadi target dendam dinas intelijen negara-negara arogan, dan Zionisme internasional.”
Brigjen Ramezan Sharif menambahkan, “Dengan kejahatannya terhadap rakyat Iran, dan umat Islam terutama para pejuang pemberani pelindung keamanan, musuh tidak akan mencapai ambisinya, dan kesyahidan Sayyad Khodai, akan semakin menguatkan tekad IRGC dalam menjaga keamanan dan kekuatan nasional, serta melipatgandakan perlawanan kuat atas musuh-musuh Iran, terutama rezim teroris Amerika Serikat, dan rezim penjahat Zionis.”
Baca Juga : [VIDEO] – Jatuhnya Drone Saudi di Sana’a
Melalui pesan tertulis Senin (23/5), Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran menegaskan, “Pembalasan atas teror kepada syahid Sayyad Khodai adalah sebuah kepastian.”
“Pembunuhan martir besar ini adalah tanda vulgar dan penghinaan dari para penuntut palsu hak asasi manusia dan upaya putus asa mereka untuk menutupi kekalahan memalukan dalam menghadapi Front Perlawanan.” Ungkapnya.
Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi seraya menjelaskan bahwa pembalasan bagi Syahid Sayyad Khodai sebuah kepastian menekankan, tak diragukan lagi ada jejak dari kubu arogan dunia di aksi teror ini. Sayid Ebrahim Raisi sebelum bertolak ke Oman pada Senin (23/5) menjelaskan, tak diragukan lagi ada jejak kubu arogan dunia di kejahatan ini.
Presiden Iran ini lebih lanjut menegaskan bahwa musuh akan menghadapi pembalasan atas darah Sayyad Khodaei yang tumpah.
Baca Juga : Tentara Yaman: Kami Tembak Jatuh drone Angkatan Udara Saudi
Kolonel Hassan Sayyad Khodaei adalah salah seorang komandan IRGC yang banyak beroperasi di Suriah untuk menjaga keamanan situs-situs suci Islam dari teror ISIS. Meski secara terang-terangan pejabat rezim Zionis mengaku tidak bertanggung jawab atas teror Sayyad Khodaei, tapi misi komandan IRGC tersebut yang turut menggagalkan proksi Zionis di Suriah menunjukkan bahwa Zionis menjadi terdakwa utama di kejahatan ini.
Presiden Raisi berkata, “Mereka yang kalah menghadapi pasukan pembela makam suci di Suriah sedang menunjukkan keputusasaannya dengan cara ini.”
Syahid Kolonel Hassan Sayyad Khodai dimakamkan di Pemakaman Syuhada Tehran pada Selasa pagi (24/5). Ribuan warga Tehran menghandiri proses pemakaman dan memberikan penghormatan terakhir pada sang syahid.