Riyadh, Purna Warta – Salman bin Abdulaziz, Raja Saudi, sedikit membahas Iran di sela pidatonya di PBB.
Mengutip dari al-Arabiya, 22/9, Raja Saudi di salah satu pernyataannya menyatakan bahwa politik luar negeri Saudi didasarkan pada dukungan perundingan demi mencapai perdamaian.
Di bagian lain pidatonya, Raja Salman bin Abdulaziz menjelaskan perdamaian sebagai opsi atau metode strategis di kawasan Timur Tengah.
“Inisiatif perdamaian yang diajukan Saudi di Yaman akan menjamin akhir perang,” tegas sang Raja.
Selanjutnya, Raja Saudi tersebut mengklaim rudal Yaman dan gerakan perlawanan bangsanya yang tertampung dalam Militer dan Komite Kerakyatan Yaman yang mengincar sipil dalam serangannya ke jantung Saudi.
“Arab Saudi menghormati kedaulatan semua negara dan tidak pernah intervensi urusan dalam negeri mereka,” klaim Raja Salman.
Iran adalah negara tetangga Arab Saudi, kata Raja Salman dan sang Raja mengharap pertemuan dan dialog negerinya dengan negeri Para Mullah bisa menumbuhkan kepercayaan.
Namun demikian, sama dengan dunia Barat lainnya, Raja Salman menuntut pencegahan pengembangan senjata nuklir Iran.
Di akhir, Raja Salman bin Abdulaziz menekankan upaya kerajaannya untuk mengakhiri dan memerangi ekstrimisme.