Tehran, Purna Warta – Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan sikap bersatu dunia Islam bisa mencegah rezim Israel, yang didukung oleh sekutu Baratnya, melakukan kekejaman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.
Baca Juga : Tawanan Israel: Hamas Memperlakukan Kami dengan Baik
Raisi menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan Abdullah bin Saud al-Anazi, duta besar baru Arab Saudi untuk Teheran, saat menerima surat kepercayaannya pada hari Selasa (24/10).
Presiden Iran menyoroti sejarah 75 tahun penindasan yang dihadapi oleh rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tidak bersalah di tangan rezim Israel.
Dia menekankan bahwa tidak adanya persatuan di antara negara-negara Islam telah memungkinkan entitas yang melanggar hukum untuk terus-menerus melakukan pembunuhan dan tindakan agresi terhadap penduduk Palestina selama bertahun-tahun.
“Selama kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh rezim Zionis dan pendukung Baratnya di Gaza, persatuan dunia Islam dapat, dengan cara yang lebih efektif, mencegah penindasan dan agresi rezim Zionis serta tuntutan berlebihan dari pendukung Baratnya. kata Raeisi.
Israel melancarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak ke wilayah pendudukan sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim pendudukan terhadap rakyat Palestina.
Serangan Israel di Gaza menargetkan tempat-tempat berkumpul, termasuk rumah sakit, sekolah, masjid dan gereja, menyebabkan lebih dari satu juta orang di wilayah padat penduduk, yang merupakan rumah bagi lebih dari 2,3 juta orang, terpaksa mengungsi.
Baca Juga : Raisi kepada Utusan Saudi Tekankan Pentingnya Dunia Islam Bersatu
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada hari Selasa bahwa agresi Israel terhadap Jalur Gaza sejauh ini telah mencapai lebih dari 5.700 orang dan menyebabkan lebih dari 18.000 lainnya terluka.
Lebih dari 700 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel semalam, kementerian menambahkan, angka kematian tertinggi dalam 24 jam sejak Israel memulai kampanye pemboman di Gaza.
Jalur Gaza, yang merupakan salah satu tempat berpenduduk terpadat di dunia, telah kekurangan air, makanan, dan pasokan pokok lainnya akibat blokade total yang dilakukan Israel.
Di bagian lain sambutannya, Raisi menekankan perlunya upaya aparat diplomatik Iran dan Arab Saudi untuk memanfaatkan kapasitas kedua negara guna memperkuat hubungan timbal balik dan mengamankan kepentingan negara-negara kawasan dan dunia Muslim.
Presiden Iran juga mengecam kehadiran negara-negara ekstra-regional di Asia Barat, dengan mengatakan bahwa kehadiran mereka di kawasan ini tidak hanya gagal menyelesaikan masalah apa pun, namun juga justru memperburuk masalah.
Saud al-Anazi, memuji hubungan Iran-Arab Saudi sebagai “sangat kuat” dan menyerukan penguatan hubungan timbal balik dan kerja sama. “Hubungan antara Iran dan Arab Saudi sangat kuat karena ikatan dan kesamaan kedua negara melebihi perbedaan mereka,” katanya.
Baca Juga : Arab Saudi Evakuasi Keluarga Diplomat dan Staf dari Kedutaan Beirut
Duta Besar Saudi untuk Teheran menggarisbawahi bahwa Republik Islam telah menawarkan bantuan kepada negaranya di banyak bidang dan masalah, dan menyatakan harapan untuk peningkatan dan perluasan hubungan dan kerja sama antara kedua negara.