Tehran, Purna Warta – “Kami tidak menunggu JCPOA untuk memulihkan ekonomi negara kami,” kata presiden saat bertemu dengan menteri luar negeri Finlandia.
Ayatullah Sayyid Ibrahim Raisi, selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto pada Senin malam (7/1) mengisyaratkan komitmen buruk dari Amerika Serikat pada perjanjian JCPOA dan menyatakan: “Jika sanksi dicabut, kesepakatan sudah dipersiapkan dan Iran telah menunjukkan bahwa pihaknya telah berkomitmen memenuhi kewajibannya.”
Baca Juga : Amir Abdullahian: Kesepakatan Wina Membutuhkan Keputusan dan Komitmen Pihak Barat dan AS
“Hubungan kedua negara sangat baik sejak Revolusi Islam, tetapi hubungan Finlandia dengan negara lain tidak boleh dibawah pengaruh pihak asing,” katanya.
Mengacu pada pendekatan pemerintah ke-13 Iran untuk mengembangkan hubungan bertetangga, Raisi mengatakan: “Kami mencari hubungan baik dengan semua negara di kawasan dan kami akan melanjutkan kebijakan ini. Di wilayah kawasan selalu ada masalah yang diakibatkan oleh campur tangan pihak asing.”
“Finlandia dapat berperan lebih aktif dalam membangun perdamaian dan mencegah ketidakamanan,” katanya.
Mengacu pada masalah Afghanistan, Raisi mengatakan: “Amerika Serikat dan NATO telah hadir di negara ini selama lebih dari dua dekade, tetapi keamanannya justru memburuk, dan hasilnya adalah kehancuran, perang, kemiskinan, serta kesengsaraan bagi rakyat Afghanistan. ”
Baca Juga : Mesir, dari Ancaman Yaman Hingga Ribut dengan Saudi
Mengacu pada kehadiran sekitar empat juta pengungsi Afghanistan di Iran, Raisi berkata: “Kami menyambut saudara-saudara imigran Afghanistan di dalam negeri demi persaudaraan dan kemanusiaan, tetapi pihak Eropa sampai sekarang ini masih mengabaikan tugas mereka di Afghanistan.”
Merujuk pada pembicaraan nuklir di Wina, Raisi mengatakan bahwa “yang melanggar perjanjian JCPOA adalah Amerika Serikat itu sendiri dan yang tidak memenuhi kewajibannya adalah pihak Eropa, sedangkan disisi lain Badan Tenaga Atom Internasional mengkonfirmasi tindakan damai Iran dalam berbagai laporannya. Kami telah menyatakan bahwa dasar untuk kesepakatan sudah siap jika sanksi dicabut, dan Iran telah menunjukkan bahwa pihaknya telah memenuhi komitmennya, tetapi walaupun demikian kami tidak akan menunggu JCPOA untuk memulihkan ekonomi negara.”
“Kami berharap negara-negara Eropa akan memilih jalan kemerdekaan dan kemandirian dari dominasi Amerika Serikat, karena Amerika Serikat bukanlah negara yang kredibel,” katanya, merujuk pada pengakuan Amerika Serikat atas kegagalan bencana kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran.
Mengacu pada peringatan 90 tahun hubungan diplomatik antara Iran dan Finlandia, Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengatakan: “Kami sangat menghargai Iran. Terdapat banyak potensi untuk meningkatkan kerja sama bersama antara kedua negara. Kami bekerja untuk mempromosikan interaksi bilateral serta kerja sama antara kedua negara dalam keamanan regional dan perdamaian dunia.”
Baca Juga : Terbongkar Dokumen Upaya MBS Sekularisasi Saudi
“Kami berbagi keprihatinan Bersama. Saya setuju dengan Anda tentang pembentukan pemerintahan inklusif di Afghanistan. Hal itu pun adalah pesan kami kepada kelompok Taliban.”
“Sangat disayangkan bahwa Amerika Serikat telah melepaskan komitmen mereka kepada perjanjian JCPOA,” kata Pekka Haavisto sembari mengungkapkan ketidakpuasannya dengan perilaku AS dalam kesepakatan nuklir tersebut.