HomeTimur TengahRaisi: Iran Akan Lanjutkan Negosiasi Tentang JCPOA Dengan Bermartabat

Raisi: Iran Akan Lanjutkan Negosiasi Tentang JCPOA Dengan Bermartabat

Tehran, Purna Warta – Presiden Republik Islam Iran, Ebrahim Raisi mengatakan bahwa Iran akan melanjutkan negosiasi tentang JCPOA secara bermartabat.

Berbicara kepada rakyat Iran dalam pidato TV langsung pada Sabtu malam (25/6), Presiden Raisi membahas isu-isu paling signifikan termasuk usaha menerapkan pembayaran subsidi yang adil untuk penyediaan barang-barang pokok serta isu-isu lain yang berkaitan dengan perkembangan dalam dan luar negeri.

Hal ini adalah keenam kalinya Presiden Raisi berbicara kepada warga Iran di program TV secara langsung.

Baca Juga : Barat Gagal Beri Bantuan Kemanusiaan Ke Afganistan

Di awal pidatonya, Presiden Raisi mengatakan bahwa “pemerintahannya sedang berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan masalah ekonomi yang dihadapi oleh warga di negeri ini dengan sekuat tenaga.”

Beralih ke perang Ukraina, presiden mengatakan bahwa operasi militer di Ukraina telah mempengaruhi ketahanan pangan di seluruh dunia, begitu juga pengaruhnya terhadap Iran.

Melonjaknya tingkat inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membayangi hampir semua negara di dunia adalah hasil dari perang yang pecah antara Ukraina dan Rusia, katanya, seraya menambahkan bahwa hari ini, semua negara di dunia sedang bergulat dengan tingkat inflasi yang tinggi dengan cara yang membahayakan masalah ini yakni ketahanan pangan untuk sebagian besar negara.

Mengacu pada kelangkaan bahan bakar di dunia, Presiden Raisi mengatakan bahwa Iran, tidak seperti negara-negara lain di dunia, tidak memiliki masalah di bidang pasokan bahan bakar karena harga bahan bakar telah meningkat empat kali lipat di negara lain.

Baca Juga : Dukungan Iran Kepada Yaman

Raisi memanfaatkan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih khusus kepada warga Iran atas semua kerja sama dan dukungannya kepada pemerintah, serta berhasil menggagalkan rencana jahat musuh yang dilancarkan terhadap rakyat Iran.

Banyak negara di dunia saat ini mengalami tingkat inflasi yang tinggi yang belum pernah dialami sebelumnya, tegasnya.

Di tempat lain dalam sambutannya, Presiden Raisi mengatakan bahwa pemerintah ke-13 Iran telah fokus untuk meningkatkan kegiatan perdagangan dan ekonominya dengan semua negara di dunia terutama negara-negara tetangga.

Kebijakan lingkungan adalah salah satu prioritas utama pemerintahan saat ini, katanya, seraya menambahkan bahwa negara tersebut telah menyaksikan pertumbuhan perdagangan sebanyak 450 persen dengan negara-negara tetangga.

Baca Juga : Penghematan Ekonomi Dengan Terminal Kendali Jarak Jauh Berbasis Pengetahuan

Beralih ke ekspor layanan teknis dan rekayasa, Presiden Raisi mengatakan bahwa Iran saat ini berhasil mengekspor layanan teknis dan rekayasa ke 180 negara tetangga, senilai setengah miliar dolar.

Hubungan Iran dengan Organisasi Kerja sama Shanghai (SCO) dan BRICS (negara-negara berkembang ekonomi termasuk Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan) dan Organisasi Kerja sama Ekonomi (ECO) sangat penting, sehingga Iran dapat menghubungkan negara-negara BRICS ke pos pemeriksaan energi.

Raisi kemudian menunjuk permasalahan sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat terhadap Iran dan mengatakan bahwa Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang terlibat dalam pembicaraan nuklir, sayangnya mereka justru mengeluarkan rancangan resolusi anti-Iran di tengah negosiasi yang bertentangan dengan hukum internasional.

Mengenai kunjungan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdullahian, ia mengatakan bahwa Iran akan mengejar proses negosiasi dengan bermartabat.

Baca Juga : Putusan Aborsi Pengadilan Tinggi AS Picu Ekstremisme Kekerasan

“Kami akan mengupayakan pencabutan sanksi dan sanksi itu harus dicabut sesegera mungkin karena sanksi ini kejam dan pihak lain harus memenuhi komitmen mereka di bawah JCPOA,” tambah Presiden Raisi.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here