Tehran, Purna Warta – “Kehadiran rakyat hari Jumat adalah kekuatan dan kehormatan Republik Islam Iran,” kata Raisi pada Jumat malam, sekembalinya dari New York City, di mana ia menghadiri sesi ke-77 Majelis Umum PBB.
“Kehendak rakyat untuk membela negara mereka telah menggagalkan rencana musuh,” tambah presiden.
Baca Juga : Tim Forensik Tehran Laporkan Tidak ada Bukti Kekerasan Fisik pada Jenasah Mahsa Amini
Warga Iran di seluruh negeri turun ke jalan setelah Sholat Jumat untuk mengutuk kerusuhan kekerasan baru-baru ini, yang meletus setelah kematian Mahsa Amini. Wanita berusia 22 tahun itu kehilangan nyawanya di sebuah rumah sakit di Tehran Ketika mengikuti kelas bimbingan hijab di kantor.
Para pejabat mengatakan penyelidikan menyeluruh atas kasus Amini sedang berlangsung.
Kerusuhan kekerasan telah menyebabkan serangan terhadap petugas keamanan dan tindakan vandalisme terhadap properti umum serta ambulans dan kendaraan polisi.
Musuh gagal dalam membungkam suara Iran
Presiden Raisi mengatakan musuh-musuh Iran berusaha keras untuk membungkam suara rakyat Iran selama perjalanannya ke New York City. Namun, katanya, mereka gagal memenuhi tujuan mereka.
“Bangsa ini menuntut penghapusan semua sanksi dan diakhirinya standar ganda terkait hak asasi manusia,” kata Raisi.
“Majelis Umum PBB adalah kesempatan untuk menguraikan pandangan Republik Islam Iran,” katanya.
Baca Juga : Kenapa Turki Berpaling ke Suriah?
Presiden juga menyinggung pertemuan Kamis dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dimana ia menggarisbawahi perlunya menghentikan intervensi asing dalam urusan internal negara lain. “Perserikatan Bangsa-Bangsa harus benar-benar menjadi organisasi untuk semua negara bukan untuk Sebagian negara yang memiliki kekuatan,” kata presiden Republik Islam Iran itu kepada Sekjen PBB dalam pertemuan itu.
Raisi mengadakan beberapa pertemuan selama lima hari tinggal di New York selain berpidato di Majelis Umum. Ini adalah kunjungan pertama Raisi ke PBB dalam kapasitas sebagai presiden Iran.