Raisi Ancam Barat Karena Tuduhan Tak Berdasar Terkait Perjanjian Nuklir Iran

Raisi Ancam Barat Karena Tuduhan Tak Berdasar Terkait Perjanjian Nuklir Iran

Tehran, Purna Warta – Presiden Republik Islam Iran melayangkan kecaman terhadap barat akibat tuduhan yang tidak berdasar terkait perjanjian nuklir Iran.

Presiden Republik Islam Iran, Ibrahim Raisi berkata kepada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani selama percakapan telepon pada hari Kamis (30/1), bahwa “Kampanye tuduhan Barat terhadap Iran di tengah pembicaraan menunjukkan non-komitmen mereka terhadap persyaratan negosiasi yang serius dan nyata,”

Amerika Serikat meninggalkan kesepakatan, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), pada tahun 2018. Kemudian Amerika Serikat mengembalikan sanksi yang telah dicabut oleh perjanjian nuklir Iran itu.

Baca Juga : Irak Siap Mediasi Iran dan Arab Saudi

Sejak tahun lalu, Wina telah menjadi tuan rumah banyak putaran pembicaraan di antara pihak-pihak JCPOA yang tersisa untuk memeriksa prospek kebangkitan kembali kesepakatan itu.

Pernyataan Raisi datang tepat setelah ibukota Qatar, Doha selesai menjadi tuan rumah negosiasi lanjutan selama dua hari.

Pihak Barat hampir tidak pernah menghentikan atau mengurangi klaimnya yang tidak konstruktif terhadap program energi nuklir damai Republik Islam Iran dan kualitas kerja sama negara itu dengan badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tuduhan terbaru datang pada hari Kamis (30/6) ketika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu untuk membahas laporan terbaru oleh Sekretaris Jendral Antonio Guterres tentang implementasi Resolusi 2231, Dewan yang mendukung kesepakatan nuklir 2015.

Baca Juga : Iran Siap Berkontribusi Membantu Krisis Ukraina

Richard Mills, Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB mengatakan pada pertemuan itu, “Iran belum menunjukkan urgensi nyata untuk menyimpulkan kesepakatan, mengakhiri krisis nuklir saat ini dan mencapai pencabutan sanksi penting.”

Duta Besar Uni Eropa untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Olof Skoog berkata, “Saya khawatir kita mungkin tidak berhasil melewati garis finis. Pesan saya adalah manfaatkan kesempatan ini untuk menyelesaikan kesepakatan, berdasarkan teks yang ada di atas meja. Waktu untuk mengatasi masalah terakhir yang belum terselesaikan, menyimpulkan kesepakatan dan sepenuhnya memulihkan perjanjian.”

Raisi mengingatkan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam banyak kesempatan telah memverifikasi sifat damai dan transparan dari pekerjaan nuklir Iran, dengan mengatakan cara Barat yang terus menerus menuduh Iran selama negosiasi, dan hal ini menunjukkan bahwa mereka mencoba untuk menyalahgunakan proses negosiasi untuk mewujudkan tujuan politik mereka.”

“Perjanjian yang berkelanjutan,” katanya, “memerlukan penghapusan sanksi yang menindas dan ilegal, akan tetapi Barat mengabaikan hal tersebut dan menyebarkan tuduhannya yang tidak berdasar.”

Baca Juga : Iran: Tuduhan Anti-Iran Adalah Tidak Berdasar, Bias Dan Tidak Konstruktif

Pejabat Qatar, pada bagiannya, mengatakan Doha mendukung posisi Tehran dalam upaya memulihkan hak-haknya dan memungkinkan kemajuan pembicaraan, terutama memperkuat hubungan dan kerja sama bilateral serta menyambut inisiatif Iran untuk penyelenggaraan Piala Dunia yang lebih baik di Qatar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *