Doha, Purna Warta – Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, Menteri Luar Negeri Qatar, dalam wawancaranya dengan CNBC menjelaskan bahwa selama masalah Palestina versus Zionis belum diselesaikan, jauh kemungkinan terwujud normalisasi antara Qatar-Israel.
Jumat (4/6), CNBC mengadakan wawancara dengan Menlu Qatar, Mohammed Al Thani. Dalam kesempatan ini, Menlu Mohammed Al Thani membahas hubungan Qatar dengan negara-negara Teluk Persia, yang telah mengakhiri blokade tiga setengah tahun pada bulan Januari kemarin.
Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan dengan pelantara Donald Trump telah merajut normalisasi dengan rezim Zionis di bawah resolusi Abraham.
Baca Juga : Diplomat Rusia: JCPOA Bisa Buka Pintu Perundingan Teluk Persia
Namun demikian, Menlu Mohammed Al Thani tidak menggubris peta strategi baru ini dan menunjukkan keengganannya untuk mengadakan hubungan diplomatik normal nan biasa dengan rezim haus darah, Israel.
“Alasan Qatar tidak melakukan normalisasi dengan Israel adalah pendudukan mereka atas tanah Palestina,” tegasnya lantang.
“Alasan ini masih berlaku hingga saat ini, masih valid dan sekarang tidak ada satupun langkah ataupun harapan yang diambil dalam jalan perdamaian. Di akhir lorong ini, kami tidak melihat secuilpun sinar,” jelasnya lebih lanjut.
“Saya yakin bahwa pertama kami harus membantu konflik ini (yaitu antara Israel-Palestina)… Kemudian melangkah bersama dalam perdamaian bersama Israel,” tambahnya.
Baca Juga : Facebook Blokir Akunnya 2 Tahun, Ini Kata Donald Trump
Kami Siap Bangun Perundingan AS-Iran
Menteri Luar Negeri Qatar juga menegaskan kesiapan negaranya untuk membangun cara lebih mudah mempertemukan AS-Iran dan menyatakan, “Amerika Serikat adalah sekutu strategis Qatar. Kami ingin menjaga aliansi ini dan tetangga dekat kami, Iran. Kami ingin menyaksikan stabilitas di sini.”
Seandainya diminta menengahi, Menlu Mohammed Al Thani menegaskan kesiapan Qatar memudahkan perundingan AS-Iran.
“Saat ini, kami hanya berpesan kepada AS-Iran agar kedua belah pihak memiliki pendekatan yang lebih positif serta membangun dan menyepakati sesuatu lebih cepat,” jelasnya.
Di sela wawancaranya, Kepala Diplomatik Luar Negeri Qatar ini menegaskan keuntungan dan kepentingan bersama dalam mengakhiri pertandingan senjata nuklir di Barat Asia.
Baca Juga : Senator AS: Washington Akan Gunakan Diplomasi Beserta Sanksi Terhadap Iran
Menciptakan Struktur Keamanan Regional Antara Iran dan Dewan Kerjasama Teluk Persia
Selebihnya, Menlu Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani meyakini keharusan adanya struktur keamanan regional antara Iran dan Dewan Kerjasama untuk Negara-negara Arab Teluk Persia.
“Kami yakin bahwa perundingan seperti ini sangat efektif. Hal tersebut jangan diserahkan kepada negara lain. Kami sambut maksud 5 anggota tetap Dewan Keamanan sebagai satu bagian dari perundingan ini. Akan tetapi titik utama harus dikoordinasikan oleh Dewan Kerjasama Teluk Persia dan Iran,” jelasnya.
Al Thani mengakui goncangan dalam Qatar yang diciptakan blokade dari tahun 2017 pimpinan Saudi.
“Yang terjadi telah melukai Dewan Kerjasama dan butuh waktu untuk menyembuhkannya,” jelasnya menanggapi permasalahan blokade tiga setengah tahun.
Di akhir Menlu Qatar mengharapkan pemulihan relasi negara-negara Teluk Persia dengan Qatar dan menegaskan impian Doha dalam kerjasama ke depannya bersama mereka.