Qais al-Khazali: Kami Yakin Pihak Ketiga Terlibat Kasus Pembunuhan Perdana Menteri Irak

Qais al-Khazali: Kami Yakin Pihak Ketiga Terlibat Kasus Pembunuhan Perdana Menteri Irak

Baghdad, Purna Warta Sekjen Asaeb Ahl al-Haq Irak menyatakan skeptis tentang laporan resmi serangan di rumah perdana menteri, dan mengatakan bahwa pihaknya percaya pada keterlibatan pihak ketiga dan menyerukan pemilihan ulang di Irak.

Qais al-Khazali, sekretaris jenderal Asaeb al-Ahl al-Haq di Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan baru-baru ini tentang upaya pembunuhan yang gagal terhadap Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi bahwa pihaknya skeptis tentang kasus usaha pembunuhan perdana Menteri Irak.

Baca Juga : Dataran Tinggi Golan Ditutup untuk Penerbangan Sipil

Sebelumnya, Hadi al-Amiri, kepala koalisi Al-Fatah di Irak mengatakan bahwa pihak ketiga mungkin berada di balik serangan terhadap rumah al-Kadhimi untuk mengacaukan situasi.

“Kami memiliki keraguan tentang laporan kasus percobaan pembunuhan al-Kadhimi. Kami cenderung pada hipotesis keterlibatan pihak ketiga dalam upaya pembunuhan ini yakni Israel dan koordinasi Amerika Serikat,” katanya kepada Al Jazeera.

“Kami menyerukan penyelidikan teknis secara menyeluruh untuk menemukan bukti dalam kasus upaya pembunuhan al-Kadhimi. Menargetkan rumah Perdana Menteri berarti menargetkan sistem politik dan negara Irak,” tambah al-Khazali.

“Inilah yang mendorong kami untuk meminta penyelidikan yang kredibel,” kata Sekjen Asaeb Ahl al-Haq Irak sembari menyangkal tuduhan tersebut.

Baca Juga : Israel Akui Marib Adalah Pertempurannya

“Hasil pemilu yang tidak rasional membuat kami percaya bahwa ada pihak tertentu berencana untuk meraih kemenangan dengan selisih yang besar. Kami tidak mengakui hasil pemilu dan mungkin memboikot seluruh proses politik. Permintaan kami  adalah pemilihan ulang parlemen karena terjadi manipulasi,” katanya.

Di sejumlah kota Irak terjadi demonstrasi setelah hasil pemilihan umum diumumkan. Pengunjuk rasa menuntut agar semua surat suara dihitung secara manual karena mereka percaya bahwa penghitungan suara elektronik telah dicurangi. Beberapa politisi Irak juga mengkonfirmasi hipotesis manipulasi dan campur tangan pihak asing dalam hasil pemilihan parlemen baru-baru ini, serta membenarkan pengaruh asing dari pihak UEA, Inggris dan Amerika Serikat dalam pemilihan baru-baru ini.

Pada hari Jumat, demonstrasi warga di Baghdad berlangsung dengan bentrokan terjadi. Setidaknya satu orang tewas dan 125 orang terluka dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa. Perdana Menteri memerintahkan penyelidikan komprehensif atas masalah ini. Pada hari Sabtu, sejumlah besar pengunjuk rasa Irak turun ke jalan untuk memprotes hasil pemilihan umum, selain itu pasukan keamanan bentrok dengan demonstran damai dan membakar tenda -tenda mereka di dekat pintu masuk ke Zona Hijau.

Baca Juga : Maas dan Amir Abdullahian Bahas Pembicaraan Wina

Saat itulah banyak pemberitaan tak jelas tentang serangan terhadap rumah Perdana Menteri Irak, dan foto-foto serangan itu pun disebarkan. Beberapa pihak menyalahkan partai politik yang memprotes hasil pemilu atas dugaan serangan tersebut. Ini disertai dengan kecaman keras dari pihak-pihak tertentu dan meminta instansi terkait untuk melakukan penyelidikan serius dan transparan terhadap masalah ini dan faktor-faktor penyebab di baliknya, serta mereka berbicara tentang hipotesis pihak ketiga yang terlibat mengganggu situasi dan menciptakan hasutan di baliknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *