Protes UE Terhadap Hukuman Biang Keladi Teror Telah Mengungkap Wajah Asli Eropa

Protes UE Terhadap Hukuman Biang Keladi Teror Telah Mengungkap Wajah Asli Eropa

Tehran, Purna Warta Pejabat tinggi hak asasi manusia Iran telah menegur kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell atas komentarnya yang usil atas hukuman mati yang dijatuhkan kepada pemimpin kelompok teroris yang berbasis di AS.

Kazem Gharibabadi, sekretaris Dewan Tinggi Hak Asasi Manusia Iran dan wakil kepala Kehakiman untuk urusan internasional, mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Sabtu bahwa komentar Borrell mengungkap wajah asli Eropa yang bertentangan dengan dukungannya yang nyata untuk hak asasi manusia.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Borrell mengatakan blok UE tersebut “mengutuk keras” hukuman mati yang diberikan kepada warga negara Jerman-Iran Jamshid Sharmahd yang dipenjara.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa juga meminta Tehran untuk “menahan diri dari mengeksekusi hukuman mati” dan mencabut hukuman terhadap Sharmahd.

“Mereka menyediakan tempat berlindung yang aman dan mendukung teroris Iran di Eropa dan Amerika Serikat. Sekarang dia telah jatuh dalam cengkeraman keadilan, alih-alih mengutuk tindakan terorisnya dan menjauhkan diri dari terorisme, mereka masih membela teroris dan hak-hak para korban tidak memiliki tempat di hadapan mereka!” tulis Gharibabadi menulis, yang mengacu pada negara-negara Barat.

Mahkamah Agung Iran pada hari Rabu menguatkan hukuman mati untuk Sharmahd setelah pengadilan tinggi menemukan “tidak ada alasan atau bukti” untuk membalikkan keputusan pemimpin kelompok teroris itu.

Pada bulan Februari, Pengadilan Iran menghukum mati warga negara Jerman-Iran atas tuduhan “fasad fil ardh” dengan merencanakan dan mendalangi serangkaian aksi teroris melawan Republik Islam Iran.

Sharmahd, seorang warga AS, adalah biang keladi kelompok teroris Tondar. Dia dituduh merencanakan serangkaian serangan, termasuk serangan tahun 2008 terhadap sebuah pusat ibadah di kota Iran selatan Shiraz, Provinsi Fars, yang menewaskan 14 orang dan melukai ratusan lainnya.

Sharmahd dan kelompok Tondarnya juga berada di balik pengeboman teroris tahun 2010 di makam Ayatullah Ruhullah Khumaini di ibu kota Iran, yang menyebabkan beberapa orang terluka.

Pria berusia 67 tahun itu juga dituduh bekerja dengan intelijen AS dan memata-matai program rudal balistik Iran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *