Tel Aviv, Purna Warta – Massa berjumlah ribuan orang membanjiri alun-alun Habima Square, Tel Aviv pada Rabu (16/2) dalam sebuah aksi protes terhadap kenaikan biaya hidup di Israel. Aksi unjuk rasa tersebut dikelola oleh seseorang Bernama Guy Lerer (42). Lerer adalah presenter acara televisi “HaTzinor” (The Pipe).
“Massa mulai bergerak dan mengambil alih jalanan. Ini baru baru permulaan,” ujar Lerer kepada Channel 13 sebagaimana yang diwartakan The Times of Israel. Massa menuntut pemerintah untuk mengatasi meroketnya harga-harga kebutuhan pokok, gas dan listrik seiring merosotnya kemampuan ekonomi masyarakat akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga : Moskow – Damaskus Perkuat Kerjasama Militer Kontraterorisme
Merespon aksi amukan publik, Menteri Ekonomi Israel, Avigdor Lieberman membentuk komite khusus dan mempersiapkan rencana untuk mengatasi kenaikan biaya hidup, terutama harga-harga barang pokok. Kenaikan tersebut mulai meresahkan warga sejak Oktober 2021 lalu namun baru pada bulan ini pemerintah merasa perlu untuk meresponnya setelah mendapat tekanan publik dan media.
Pada bulan Desember 2021, majalah The Economist menempatkan Tel Aviv sebagai kota termahal di dunia merujuk pada kekuatan mata uang shekel, harga bahan makanan dan transportasi.
Baca Juga : Warga Bahrain Injak-Injak Bendera Rezim Zionis
Aksi ini menambah daftar panjang aksi-aksi demonstrasi di Israel selama beberapa tahun terakhir. Aksi paling besar tercatat di masa pemerintahan Benjamin Netanyahu. Saat itu, masyarakat secara terbuka menuntut Netanyahu untuk turun dari jabatannya sebagai Perdana Menteri akibat statusnya yang terjerat sejumlah kasus kriminal termasuk kasus korupsi dan penyuapan.