Tehran, Purna Warta – Proposal Iran untuk pembentukan mekanisme pembiayaan baru menggunakan tingkat preferensial untuk negara-negara disetujui oleh negara-negara anggota Bank Pembangunan Islam (IsDB), menteri urusan ekonomi dan keuangan Iran mengumumkan.
Baca Juga : Parlemen Iran: Kekerasan pada Demonstrasi Anti Israel Tidak Ada Gunanya
Ehsan Khandouzi menyampaikan pernyataan tersebut di sela-sela pertemuan tahunan kelompok IsDB ke-50, yang sedang berlangsung di ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
Agenda proyek tahun depan yang akan dibiayai oleh IsDB di negara-negara Islam telah disetujui oleh para anggota, dan usulan Iran untuk menciptakan jendela pembiayaan preferensial baru bagi para anggota telah disetujui, kata menteri perekonomian.
Dia melanjutkan bahwa beban keuangan dari pengaturan pembiayaan preferensial ini akan ditanggung oleh pemegang saham dengan kinerja makroekonomi yang baik, sehingga IsDB dapat menggunakan metode pembiayaan preferensial sebagai insentif untuk pertama kalinya.
Dia menekankan bahwa kelompok IsDB harus merumuskan kembali kebijakan reformasi yang efektif dan memperkuat prinsip-prinsip tata kelola serta memastikan keberlanjutan ekonomi, keuangan, dan lingkungan untuk mengatasi tantangan.
Menteri Perekonomian Iran mengusulkan agar IsDB secara serius mempertimbangkan investasi dalam penelitian dan pengembangan solusi fintech (teknologi keuangan) Islam untuk meningkatkan akses terhadap layanan keuangan dan memfasilitasi transaksi keuangan antar negara-negara Islam.
Baca Juga : Data Melaporkan Iran Muncul sebagai Pusat Pengobatan Regional
Iran siap berbagi pengetahuan dan pengalamannya untuk bekerja sama dengan bank sentral dan negara-negara anggotanya dalam hal tersebut, tambahnya.