Tehran, Purna Warta – Presiden sementara Muhammad Mokhber mengatakan tidak akan ada perubahan dalam strategi Iran dalam mendukung kelompok perlawanan, terutama kelompok Palestina, setelah kemartiran Presiden Ibrahim Raisi.
Baca Juga : Ansarullah: Operasi Batalion Al-Qassam di Jabalia Mengharumkan Umat
Mokhber menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Sabtu (25/5) saat percakapan telepon dengan Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Jihad Islam Palestina Ziad al-Nakhalah.
Dia mengatakan bahwa Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Hussein Amir-Abdullahian, yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan helikopter pekan lalu, sangat prihatin dengan dukungan terhadap perlawanan dan hak-hak asasi rakyat Palestina.
“Strategi dasar Republik Islam Iran dalam mendukung Front Perlawanan, khususnya kelompok perlawanan Palestina, tidak akan berubah seiring dengan perubahan masyarakat,” tegas Mokhber.
Dia juga menggambarkan perlawanan sebagai cara paling efektif untuk melawan kejahatan dan agresi Israel.
Raisi, Amir-Abdullahian dan enam orang lainnya tewas pada 19 Mei, ketika helikopter mereka jatuh dalam cuaca berkabut di pegunungan dekat perbatasan barat laut dengan Azerbaijan. Puing-puing pesawat yang hangus ditemukan keesokan harinya.
Pasangan ini telah membela hak-hak Palestina dalam pertemuan regional dan internasional dan menghargai ketahanan mereka melawan pendudukan Israel.
Nakhalah menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Iran, dengan mengatakan bahwa negara tersebut akan mengatasi tragedi ini berkat para pejabatnya yang berkualitas dan bangsa yang revolusioner.
Baca Juga : Presiden Sementara: Strategi Pro-perlawanan Iran Tidak Akan Berubah Setelah Kemartiran Raisi
“Martir Raisi dan Martir Amir-Abdullahian selalu berada di garis depan dalam membela kepentingan bangsa Iran dan mendukung perlawanan,” tambahnya.Teh