Tehran, Purna Warta – Presiden Raisi menyampaikan pernyataan ini setibanya di Tehran pada Jumat pagi (25/8) setelah menghadiri dan berpidato di KTT BRICS ke-15 di Johannesburg, Afrika Selatan, di mana Iran secara resmi menjadi anggota blok tersebut.
Baca Juga : Kelompok Perlawanan Dari Gaza Hingga Lebanon Bersiaga Tinggi Setelah Ancaman Israel
Presiden Raisi menekankan bahwa BRICS berfokus pada perdagangan dan kerja sama ekonomi dan bahwa hubungan Iran dengan blok tersebut sejalan dengan ekonomi resistifnya, dan menekankan bahwa komunikasi dengan organisasi global, regional, dan trans-regional akan meningkatkan kekuatan politik Iran.
Ia juga menggarisbawahi bahwa pemerintahannya tidak menjadikan kebijakan luar negeri sebagai landasan persaingan internal, dan semua mekanisme didasarkan pada kepentingan nasional.
Menggambarkan pertukaran perdagangan sebagai isu penting dalam kebijakan luar negeri pada pemerintahan saat ini di Iran, ia menyatakan bahwa Republik Islam Iran memiliki kapasitas komersial yang baik di wilayah tersebut.
Baca Juga : Presiden Raisi: Iran Incar Kerja Sama Dengan Negara-negara Anggota BRICS
Dia menyebut ekspor jasa teknik dan rekayasa negara tersebut sebagai kemampuan lainnya, seraya menambahkan bahwa Iran akan mengekspor jasa teknis dan teknik ke Afrika Selatan, dan lima kilang di Afrika Selatan akan memulai kembali operasinya dengan bantuan ilmuwan Iran dan upaya Kementerian Perminyakan.
Merujuk pada semangat anti-kolonial dan anti-apartheid di Afrika, Raisi menggarisbawahi bahwa semangat kebangkitan telah tercipta di seluruh Afrika, dan semangat anti-kolonial ini menyebar di Afrika dan para pejabat tingginya.
Baca Juga : Komandan Iran: Iran Dan Rusia Setujui Perjanjian Pertahanan Baru
Beliau juga mengatakan bahwa pernyataan dan pidato yang disampaikan pada KTT BRICS mengungkapkan bahwa negara-negara Afrika fokus dalam menjaga kemerdekaan mereka, yang telah mendekatkan Iran dan Afrika satu sama lain, mendorong pengembangan kerja sama ekonomi dan perjuangan melawan kolonialisme.