Tehran, Purna Warta – Presiden Iran Ibrahim Raisi telah meresmikan sebuah proyek besar untuk mentransfer air ke Danau Urmia di tengah harapan bahwa rencana tersebut dapat meredakan kekhawatiran lingkungan tentang mengeringnya danau di barat laut Iran.
“Pemulihan Danau Urmia di wilayah barat Iran itu menjadi perhatian nasional dan proyek pemindahan air adalah rencana terpenting dalam hal ini,” katanya saat upacara pembukaan, dirinya menekankan bahwa upaya yang ditujukan untuk menghidupkan kembali badan air yang menyusut harus dilanjutkan dengan serius.
Baca Juga : Pembantaian di Nablus, Ribuan Orang Berdemonstrasi di Tepi Barat dan Gaza
Presiden Iran juga menghargai upaya sungguh-sungguh yang dilakukan oleh semua insinyur dan pekerja kontrak untuk melaksanakan proyek secara teknis dan tepat waktu.
Sistem transfer mencakup hampir 36 kilometer terowongan dan 11 kilometer kanal yang akan mentransfer 300 juta meter kubik air dari bendungan waduk Kani Sib ke Danau Urmia per tahun pada tahap pertama.
Raisi melanjutkan dengan menyoroti bahwa pemerintahannya bertekad untuk memulihkan Danau Urmia, menyatakan bahwa semua badan administrasi dan eksekutif, terutama Kementerian Energi, bekerja sama untuk menyelesaikan proyek skala besar tersebut.
Selama fase kedua, total 600 juta meter kubik air akan dialirkan dari bendungan waduk Kani Sib ke dataran Naqadeh dan cekungan Danau Urmia setiap tahun.
Pembangunan proyek transfer air, yang dikenal sebagai proyek lingkungan terbesar di Asia Barat, dimulai pada tahun 2015 tetapi penyelesaiannya tertunda.
Baca Juga : Gempa Seminggu Berlalu, UE Cabut Sanksi Suriah untuk Sementara
Presiden Raisi juga meresmikan proyek lain, melalui konferensi video, untuk memindahkan air dari bendungan Syahid Kazemi ke Danau Urmia.
Bendungan itu dilaporkan akan memasok total 300 juta meter kubik air ke danau yang terancam punah itu per tahun.