Tehran, Purna Warta – Menyatakan kesiapan Iran untuk menjadi pusat energi regional, Presiden Ebrahim Raisi mengatakan negara itu dapat berubah menjadi jalur yang aman untuk transfer dan distribusi gas alam antara pemasok dan konsumen.
Saat berpidato di KTT ke-7 Forum Negara Pengekspor Gas (GECF) di Aljazair pada hari Sabtu (2/3), Raisi menyoroti cadangan gas alam, kapasitas transit, dan teknologi canggih Iran yang sangat besar.
Baca Juga : Iran dan Qatar Bincangkan Rencana Terbaru untuk Hentikan Perang Israel di Gaza
Ia mencatat bahwa keunggulan-keunggulan tersebut telah membentuk strategi Iran dalam meningkatkan produksi dan ekspor gas alam dan memfasilitasi akses negara-negara regional terhadap energi yang bersih dan menciptakan nilai ini.
“Kami siap menjadi hub energi sekaligus jalur distribusi dan transit gas yang aman antara produsen dan pasar konsumsi,” kata Presiden.
Dia mencatat bahwa kapasitas yang diciptakan dalam industri gas Iran merupakan landasan yang cocok untuk kerja sama negara-negara anggota majelis di bidang hulu dan hilir gas alam dan perdagangannya, situs resminya melaporkan.
“Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengundang investor internasional dan investor dari negara-negara anggota Forum untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek sektor energi Iran, termasuk proyek-proyek industri gas alam,” tambahnya.
Di bagian lain sambutannya, Raisi mengutuk kelanjutan kejahatan yang dilakukan rezim Zionis terhadap warga Palestina di Gaza dan dukungan Amerika dan beberapa negara Barat terhadap genosida ini.
Menyampaikan solusi dan saran praktis untuk menghentikan mesin pembunuh rezim Zionis, beliau menyatakan, “Perang saat ini adalah konfrontasi poros kejahatan melawan poros kehormatan. Di satu sisi garis depan, ada tentara yang menunggu. untuk senjata dan bom yang lebih banyak dan lebih kuat dari Amerika, dan di sisi lain, ada anak-anak yang melewatkan sesuap roti. Mereka yang tetap diam hari ini akan mendapat tamparan keras besok. Saat ini, Palestina adalah tolok ukur kemanusiaan, moralitas dan hati nurani masyarakat manusia.”
Baca Juga : Hasil Awal Tunjukkan Jumlah Pemilih di Iran Capai Lebih dari 40%
“Dewan Keamanan PBB, yang ditunjuk sebagai penjamin perdamaian dan keamanan berdasarkan Piagam PBB, tidak mampu melakukan gencatan senjata karena dukungan Amerika Serikat yang tiada henti terhadap mesin perang rezim Zionis. Amerika tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat dalam dukungan politik, keuangan, senjata dan dukungan media terhadap terorisme terorganisir rezim Zionis, dan bom Amerika dan Eropa sedang membalas dendam terhadap perjuangan Palestina. Jika Amerika dan Eropa benar-benar menginginkan perdamaian dan keamanan serta tidak memperluas perang, mereka harus berhenti berbohong dan kemunafikan serta berhenti mengirimkan senjata dan bom yang membunuh warga Palestina,” kata presiden Iran.