Teheran, Purna Warta – Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa mempromosikan persatuan dan solidaritas antara Iran dan Irak, selain membangun kesepahaman bersama, menjadi agenda utama perjalanan tiga harinya ke negara Arab tetangga tersebut.
Baca juga: Iran: Dialog dengan Iran Berdasarkan Rasa Saling Menghormati
Pezeshkian menyampaikan pernyataan tersebut pada Jumat malam dalam pidatonya kepada wartawan saat tiba di ibu kota Iran, Teheran, dari Irak, saat ia menjelaskan hasil kunjungan tersebut.
Ia mencatat bahwa pembahasannya dengan Presiden Irak Abdul Latif Rashid, Perdana Menteri Mohammed Shia’ al-Sudani, dan pejabat tinggi peradilan dan politik lainnya berpusat pada hubungan politik, ekonomi, budaya, dan keamanan.
Presiden Pezeshkian menyerukan persatuan dan solidaritas Muslim, mengatakan perselisihan hanya menguntungkan musuh
Presiden Pezeshkian menyerukan persatuan Muslim, mengatakan perselisihan hanya menguntungkan musuh
Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah menyerukan persatuan di antara negara-negara Muslim, dengan mencatat bahwa keuntungan musuh terletak pada perselisihan di antara umat Muslim.
Presiden Iran juga menyoroti bahwa 14 nota kesepahaman yang ditujukan untuk meningkatkan kerja sama antara Iran dan Irak telah ditandatangani selama kunjungannya.
Pezeshkian menekankan bahwa kesepakatan juga dicapai mengenai pembentukan tim gabungan untuk mengembangkan rencana strategis jangka panjang untuk keterlibatan di masa mendatang.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Iran: Barat Harus Mengubah Kebijakan Sanksi yang Gagal
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa sebuah pertemuan juga diadakan dengan para pedagang Iran di Irak, di mana mereka berbicara tentang tantangan. Kementerian Urusan Ekonomi dan Keuangan Iran ditugaskan untuk menyelesaikan masalah mereka.
Memimpin delegasi tingkat tinggi, Pezeshkian tiba di ibu kota Irak, Baghdad, pada hari Rabu untuk kunjungan luar negeri pertamanya sejak menjabat sebagai presiden Iran pada tanggal 28 Juli.