Tehran, Purna Warta – Dalam pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Tajikistan Rustam Emomali di Tehran pada hari Senin (8/1), Raisi membuat analogi antara rezim Zionis Israel dan teroris ISIS.
Baca Juga : Kelompok HAM AS: Tragedi Gaza, Noda dalam Sejarah Umat Manusia
Kelompok teror tersebut melakukan pembunuhan perempuan dan anak-anak seperti rezim Zionis yang membantai orang-orang tak berdosa di daerah kantong yang terkepung selama tiga bulan terakhir, kata presiden Iran.
Israel telah melakukan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza sejak awal Oktober, menewaskan lebih dari 23.000 warga Palestina, termasuk ribuan anak-anak dan wanita, dan melukai lebih dari 59.000 lainnya, serta meratakan seluruh lingkungan. Ribuan lainnya hilang dan dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.
Kelompok teroris Daesh juga mengaku bertanggung jawab atas ledakan fatal minggu lalu di sebuah kota di Iran Tenggara yang menewaskan puluhan warga sipil. Ledakan teror terjadi di dekat lokasi pemakaman mendiang komandan anti-teror Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani, di kampung halamannya dalam sebuah upacara yang memperingati hari kemartirannya yang keempat.
Iran menggambarkan AS dan politisi Amerika sebagai pencipta kelompok teroris Daesh yang terkenal kejam. Sejumlah militan Daesh yang ditangkap dalam beberapa tahun terakhir mengaku bekerja sama erat dengan pasukan militer AS yang ditempatkan di pangkalan ilegal di Suriah dalam melakukan berbagai aksi teror dan sabotase. Pasukan Amerika Serikat juga telah menerbangkan ratusan anggota kelompok teror Daesh dari penjara Suriah ke fasilitas militer AS.
Israel juga menjadi pendukung utama kelompok teror tersebut selama perang di Suriah dan berulang kali menargetkan posisi Tentara Suriah dan kelompok perlawanan yang memerangi militan Takfiri.
Baca Juga : Presiden Iran: Tidak Ada Perbedaan Antara Israel dan ISIS
Terlebih lagi, Washington dan rezim Zionis memiliki sejarah panjang dalam membunuh komandan anti-teror di Asia Barat.
Presiden Raisi juga menambahkan semua negara di kawasan harus secara aktif melawan kelompok teroris seperti Daesh yang dibina oleh AS dan Israel.