Presiden Iran: Situasi Gaza Melambangkan Struktur Dunia yang Tidak Adil

Presiden Iran Situasi Gaza Melambangkan Struktur Dunia yang Tidak Adil

Tehran, Purna Warta Presiden Iran Ebrahim Raisi menganggap situasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang dilanda perang genosida Israel, sebagai simbol ketidakadilan dalam struktur pemerintahan global. Raisi menyampaikan pernyataan tersebut di Teheran pada hari Rabu (14/2), saat bertemu dengan kepala Republik Tatarstan di Federasi Rusia, Rustam Minnikhanov.

Baca Juga : Perdagangan Iran dengan Negara-negara SCO Meningkat 5,5%

“Genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi di Gaza mengharuskan struktur [global] yang tidak adil saat ini diganti dengan tatanan yang adil,” kata Raisi.

Hampir 28.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh sejak rezim Israel melancarkan serangan gencarnya ke Gaza pada awal Oktober sebagai respons terhadap operasi yang dilakukan oleh gerakan perlawanan wilayah pesisir terhadap wilayah pendudukan. Komentar Presiden Iran ini muncul ketika rezim Iran mengintensifkan serangannya terhadap kota Rafah di Gaza selatan.

Lebih dari 1,4 juta warga Palestina – lebih dari separuh populasi Gaza – telah melarikan diri ke kota tersebut di tengah gencarnya pemboman Israel di tempat lain di seluruh wilayah tersebut. Tel Aviv, sementara itu, mengancam akan melakukan invasi darat besar-besaran terhadap kota tersebut, yang menurut organisasi kemanusiaan internasional akan menimbulkan bencana yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Baca Juga : Ketua PBO: Iran Perekonomian Terbesar ke-19 di Dunia

Di bagian lain dalam sambutannya, presiden Iran menyatakan kesiapan Republik Islam untuk memperluas hubungan ekonomi dengan semua republik di Federasi Rusia, termasuk Tatarstan.

Raisi menganggap hubungan strategis Iran dan Moskow serta kesamaan sikap mereka di bidang bilateral, regional, dan internasional merupakan salah satu landasan yang menguntungkan bagi perluasan hubungan antara kedua negara dan dengan Republik Tatarstan.

“Penolakan terhadap unilateralisme, mempertahankan kemerdekaan, dan konfrontasi terhadap sistem kekaisaran adalah beberapa pendekatan umum yang dilakukan Iran dan Rusia, dan merupakan platform yang tepat untuk konvergensi hubungan kedua negara,” ujarnya.

Baca Juga : Untuk Menutupi Kegagalan, Amerika-Inggris Tingkatkan Agresi

Sementara itu, Minnikhanov menyampaikan terima kasih kepada Presiden Iran atas perhatiannya terhadap perluasan hubungan dan kerja sama regional antara kedua belah pihak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *