Tehran,Purna Warta – Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan rezim Israel hanya mempercepat kehancuran dengan membunuh perempuan dan anak-anak Palestina yang tidak bersalah di Gaza yang terkepung.
“Setiap tetes darah warga Palestina membawa Zionis Israel semakin dekat pada kehancuran, dan rezim Zionis tidak dapat mengimbangi kekalahannya dengan kekejaman ini,” kata Presiden Raisi pada hari Rabu saat berpidato di hadapan banyak orang di Teheran.
Baca Juga : Malaysia Kecam Sikap Menekan Barat yang Menyalahkan Hamas
“Manusia mana yang menerima kejahatan keji ini? Membunuh perempuan dan anak-anak, menyerang rumah sakit—ini menandai berakhirnya rezim Zionis,” tambahnya.
Presiden Raisi mencatat bahwa selain kekalahan militer, Israel baru-baru ini juga mengalami “kemunduran keamanan dan intelijen” di tangan kelompok perlawanan.
Raisi juga menekankan meningkatnya kebencian global terhadap rezim Israel dan pendukung utamanya, Amerika Serikat.
“Saat ini, semua orang yang berhati nurani membenci kejahatan mengerikan ini, dan ini merupakan kekalahan bagi rezim Zionis dan Amerika. Saat ini, konsensus global telah terbentuk, dan masyarakat (global) mengutuk rezim pendudukan, yang telah melakukan begitu banyak kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak.” Tambahnya.
Baca Juga : Serang Lebanon Selatan, Israel Menggunakan Bom Fosfor Putih
Presiden Iran menunjuk organisasi-organisasi internasional dan negara-negara yang hanya cukup mengutuk kejahatan Israel, dan bertanya, “Apakah mengutuk saja sudah cukup? Apakah negara-negara puas dengan hukuman yang adil? Apakah mengungkapkan kemarahan saja sudah cukup? Oleh karena itu, saat ini, negara-negara Muslim sedang menunggu tindakan yang efektif.”
Raeisi menegaskan bahwa komunitas internasional harus mengambil tindakan nyata dan bermakna untuk meminta pertanggungjawaban rezim Israel atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Israel telah menghujani Jalur Gaza selama 12 hari terakhir sejak gerakan perlawanan yang berbasis di Gaza, Hamas, melancarkan Operasi Badai al-Aqsa terhadap Israel sebagai tanggapan atas kampanye agresi, pelanggaran, dan pertumpahan darah rezim tersebut terhadap warga Palestina.
Kementerian Kesehatan di Gaza kini mengatakan total 3.478 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel sementara lebih dari 12.000 lainnya menderita luka-luka.
Baca Juga : PM Inggris Dukung Israel; Warga Pro Palestina Gelar Demonstrasi di London
Pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel, khususnya serangan terhadap sebuah rumah sakit di wilayah pesisir, telah memicu kemarahan dan kecaman luas.
Pada hari Selasa, lebih dari 500 orang, termasuk wanita dan anak-anak, kehilangan nyawa dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Baptis al-Ahli. Laporan menunjukkan bahwa ribuan warga Palestina hadir di rumah sakit ketika serangan itu terjadi.