Presiden Iran Sampaikan Belasungkawa pada Lebanon

masoud

Tehran, Purna Warta – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan belasungkawa kepada Lebanon atas jatuhnya korban jiwa akibat ledakan perangkat telekomunikasi, dan mengatakan bahwa “pembunuhan massal yang berbahaya” oleh Israel tidak akan luput dari hukuman.

Baca juga: Pezeshkian: Interaksi Iran-Rusia Akan Membatalkan Sanksi

Ia menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Kamis (19/9), setelah ribuan pager dan radio walkie-talkie milik anggota gerakan perlawanan Hizbullah meledak di seluruh Lebanon dalam ledakan serentak pada hari Selasa dan Rabu, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai 3.250 lainnya.

“Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang sedalam-dalamnya kepada rakyat Lebanon yang terkasih atas kesyahidan dan luka-luka yang dialami ribuan warga Lebanon sebagai akibat dari pembunuhan massal yang berbahaya yang dilakukan oleh rezim teroris dengan meledakkan perangkat komunikasi tanpa membedakan antara warga sipil dan orang lain,” tulis Presiden Iran tersebut dalam sebuah posting X.

“Tuhan tidak terkalahkan dan akan membalas dendam dan penjahat pasti akan dihukum dengan adil.” Pezeshkian juga menyatakan dukungan Iran terhadap Lebanon setelah serangan teroris tersebut, yang mana Hizbullah telah bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel.

“Republik Islam Iran mengutuk kejahatan keji yang menargetkan warga Lebanon ini dan menekankan dukungannya terhadap pemerintah dan rakyat Lebanon. Kami meminta organisasi internasional untuk memenuhi tanggung jawab mereka [dalam hal ini],” imbuhnya.

Kepala eksekutif Iran tersebut selanjutnya mendoakan belas kasihan Tuhan bagi para martir dan pemulihan yang cepat bagi yang terluka.

Laporan media AS mengatakan serangan teror tersebut merupakan upaya bersama antara militer Israel dan badan mata-mata Mossad.

Baca juga: Hamas Berjanji Intensifkan Serangan terhadap Rezim Israel

Menteri urusan militer Israel Yoav Gallant mengatakan “era baru” perang sedang dimulai, secara diam-diam mengakui peran rezim tersebut dalam serangan teroris yang mematikan tersebut.

Para ahli percaya bahan peledak dimasukkan ke dalam sistem berteknologi rendah, yang digunakan Hizbullah untuk menghindari pengawasan oleh badan mata-mata Israel, sebelum dikirimkan ke kelompok perlawanan tersebut.

Mereka mengatakan Israel menyusup ke rantai pasokan dan menyuntikkan bahan peledak yang diaktifkan oleh pesan kode ke dalam perangkat telekomunikasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *