Teheran, Purna Warta – Presiden Iran Masoud Pezeshkian, yang menggambarkan persatuan nasional sebagai prioritas utama pemerintahannya, menekankan perlunya menghindari tindakan apa pun yang dapat disalahgunakan oleh musuh atau mempertanyakan Revolusi Islam.
Berpidato pada sesi Majelis Ahli ke-6 di Qom pada hari Senin, Pezeshkian menyoroti komitmennya untuk membina konsensus nasional sejak awal kampanye kepresidenannya.
Ia mencatat bahwa Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei telah mengidentifikasi persatuan dan kohesi sebagai langkah awal yang penting.
Pezeshkian merujuk pada pernyataan Pemimpin Besar dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat yang terlibat dalam penyelenggaraan haji, di mana ia menekankan bahwa umat Islam dari seluruh dunia bersatu di Kakbah, yang menunjukkan solidaritas mereka.
Pezeshkian menyatakan bahwa perspektif Pemimpin Besar adalah otoritas terakhir dalam semua hal, dan pemerintahannya berusaha untuk menyelaraskan keputusan dan tindakannya dengan pandangan Pemimpin Besar, demikian dilaporkan situs web resmi presiden.
Presiden juga menekankan perlunya menjaga kohesi sosial, dengan memperingatkan bahwa para pejabat harus menghindari keputusan atau tindakan apa pun yang dapat membahayakan persatuan nasional, yang secara aktif ingin dirusak oleh musuh. Ia secara khusus menyebutkan AS, rezim Zionis, dan badan intelijen tertentu yang memanfaatkan perpecahan dalam negeri di Iran.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintahan terhadap keadilan dalam pendidikan, perawatan kesehatan, dan mata pencaharian sebagai prioritas utamanya.
Dalam hal kebijakan luar negeri, presiden mengatakan pemerintahan bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga, termasuk Irak, Tajikistan, Republik Azerbaijan, dan lainnya.