Tehran, Purna Warta – Pemboman Israel yang menewaskan putra-putra pemimpin gerakan perlawanan Palestina, Hamas, sekali lagi menandakan kebiadaban rezim Israel, kata presiden Iran.
Baca Juga : Pengadilan Iran akan Kejar Aspek Hukum atas Terbunuhnya Penasihat Militer
Dalam pesan yang ditujukan kepada kepala politbiro Hamas Ismail Haniyeh pada hari Rabu (10/4), Ebrahim Raisi menyampaikan belasungkawa atas kematian tiga putra Haniyeh dan anak-anak mereka di kamp pengungsi di Gaza akibat serangan udara Israel pada hari sebelumnya.
“Tidak diragukan lagi, kejahatan ini memperjelas kebiadaban dan pembunuhan anak-anak rezim ini,” katanya dalam pesan tersebut, seraya menambahkan bahwa rezim Israel terus melakukan tindakan apa pun yang dianggap perlu untuk menyelamatkan diri dari “rawa keruntuhan”.
Presiden Iran juga mengutuk kelambanan dan sikap diam para aktivis hak asasi manusia di dunia dalam menghadapi kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza.
Tiga putra dan tiga cucu Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah kendaraan di kamp pengungsi al-Shati di utara Gaza, Press TV melaporkan.
Haniyeh, yang berbasis di Qatar dan mewakili Hamas dalam pertemuan dan negosiasi internasional, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa darah anak dan cucunya akan menciptakan harapan dan kebebasan bagi rakyat dan perjuangan Palestina.
Hampir 34.000 orang telah terbunuh di Gaza sejak Israel melancarkan agresi brutalnya di wilayah tersebut pada awal Oktober.
Baca Juga : Jenderal Iran: Iran Menentukan Waktu dan Cara Menanggapi Israel
Perang sepihak juga telah menyebabkan puluhan ribu orang terluka di Gaza dan membuat lebih dari satu juta orang mengungsi di wilayah sempit di Mediterania.
Agresi dimulai setelah Hamas memimpin operasi ke wilayah pendudukan Palestina di dekat Gaza yang dikuasai Israel, menewaskan 1.200 pemukim dan pasukan militer.