Presiden Iran Mendesak Persatuan di antara Kaum Muslimin

Doha, Purna Warta  – Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, menyebut Arab Saudi dan negara-negara Islam lainnya sebagai “saudara” dan mendesak persatuan kaum Muslim.

Baca juga: Menlu Iran Kecam Penghinaan Berlebihan terhadap Nyawa Manusia oleh Rezim Israel

Dalam pertemuan dengan diplomat tinggi Saudi di Doha pada hari Kamis, Pezeshkian menekankan pentingnya persatuan kaum Muslim dalam menghadapi tindakan Israel, menyerukan peningkatan kerja sama di antara negara-negara Islam, termasuk Arab Saudi.

Ia menekankan perlunya konvergensi di antara negara-negara Muslim untuk melawan agresi Israel, menggambarkan negara-negara seperti Arab Saudi sebagai “saudara.”

Pezeshkian menyatakan kepuasannya dengan perkembangan positif dalam hubungan Iran-Saudi dan menegaskan kembali komitmen Teheran untuk lebih memperkuat interaksinya dengan Riyadh.

“Kami menganggap negara-negara Islam, termasuk Arab Saudi, sebagai saudara kami, dan menekankan perlunya mengesampingkan perbedaan dan meningkatkan kerja sama dan sinergi,” kata Pezeshkian, seraya mencatat bahwa penyebaran Islam didorong oleh persatuan dan persaudaraan di antara umat Islam.

Iran dan Arab Saudi memulihkan hubungan diplomatik pada Maret 2023 setelah tujuh tahun terputus, berkat perjanjian yang dimediasi Tiongkok yang mengarah pada pembukaan kembali kedutaan besar.

Pezeshkian menunjuk pada situasi yang meresahkan di Gaza dan Lebanon, menggambarkan agresi Israel sebagai salah satu masalah utama yang dihadapi dunia Muslim. Ia juga merujuk pada serangan rudal Iran baru-baru ini terhadap situs militer dan intelijen Israel, menyebutnya sebagai “respons yang sah” terhadap kejahatan Israel yang sedang berlangsung setelah janji palsu gencatan senjata Gaza sebagai imbalan atas pengekangan Teheran.

Umat Islam, kata Pezeshkian, tidak boleh tetap acuh tak acuh terhadap penderitaan saudara-saudari mereka di Palestina dan Lebanon.

“Kejahatan rezim Zionis di Gaza adalah hasil dari perpecahan dan ketidakpedulian di antara negara-negara Islam. Jika kita tidak bersatu, hari ini yang akan menjadi sasaran adalah Gaza dan Lebanon, dan besok akan menjadi sasaran adalah kota-kota dan negara-negara Islam lainnya,” ia memperingatkan.

Baca juga: Presiden Iran Tekankan Penguatan Hubungan dengan Qatar di Berbagai Bidang

“Jika rezim Zionis hari ini berani melakukan kejahatan dan genosida di Gaza, itu karena perpecahan dan ketidakpedulian negara-negara Islam,” imbuhnya.

Ia lebih jauh menyoroti peran penting Arab Saudi dalam menghentikan kekejaman Israel, dengan menekankan pentingnya konsultasi antara Arab Saudi dan negara-negara Barat.

Menteri luar negeri Saudi menggemakan keinginan untuk meningkatkan hubungan Saudi-Iran dan menyelesaikan masalah-masalah yang belum terselesaikan.

Ia juga membahas situasi yang meningkat di Gaza dan Lebanon, dengan menyatakan keyakinannya pada kebijaksanaan Iran dalam menangani situasi tersebut dan bergerak menuju perdamaian di kawasan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *