Presiden Iran Kecam ‘Pembunuhan Massal Berbahaya’ Israel di Lebanon

pembunuhan massal lebanon

Teheran, Purna Warta – Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengecam “pembunuhan massal berbahaya” Israel di Lebanon dan menekankan bahwa kejahatan itu tidak akan luput dari hukuman.

Baca juga: Iran Beri Peringatan Tanggapan Setelah Duta Besar Terluka dalam Serangan Israel di Lebanon

Presiden pada hari Kamis menyampaikan belasungkawa kepada Lebanon atas korban yang disebabkan oleh gelombang ledakan perangkat telekomunikasi, setelah ribuan pager dan radio walkie-talkie milik anggota gerakan perlawanan Hizbullah meledak di seluruh Lebanon dalam ledakan serentak pada hari Selasa dan Rabu, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai 3.250 lainnya.

“Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang sedalam-dalamnya kepada rakyat Lebanon yang terkasih atas kematian dan cedera yang dialami ribuan warga Lebanon akibat pembunuhan massal yang dilakukan oleh rezim teroris dengan meledakkan perangkat komunikasi tanpa membedakan antara warga sipil dan orang lain,” katanya dalam sebuah posting X.

“Tuhan tidak terkalahkan dan akan membalas dendam dan penjahat pasti akan dihukum dengan adil.”

Pezeshkian juga menyatakan dukungan Iran terhadap Lebanon setelah serangan teroris tersebut, yang mana Hizbullah telah bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel.

“Republik Islam Iran mengutuk kejahatan keji yang menargetkan warga Lebanon dan menekankan dukungannya terhadap pemerintah dan rakyat Lebanon. Kami meminta organisasi internasional untuk memenuhi tanggung jawab mereka (dalam hal ini),” tambahnya.

Kepala eksekutif Iran tersebut selanjutnya mendoakan belas kasihan ilahi bagi para martir dan pemulihan yang cepat bagi yang terluka.

Laporan media AS mengatakan serangan teror tersebut merupakan upaya bersama antara militer Israel dan badan mata-mata Mossad.

Baca juga: Iran akan Tanggapi Serangan Israel Terhadap Duta Besar di Lebanon

Menteri urusan militer Israel Yoav Gallant mengatakan “era baru” perang telah dimulai, secara diam-diam mengakui peran rezim dalam serangan teroris yang mematikan tersebut.

Para ahli percaya bahan peledak dimasukkan ke dalam sistem berteknologi rendah, yang digunakan Hizbullah untuk menghindari pengawasan oleh badan mata-mata Israel, sebelum dikirim ke kelompok perlawanan tersebut.

Mereka mengatakan Israel menyusup ke rantai pasokan dan menyuntikkan bahan peledak yang diaktifkan oleh pesan berkode ke dalam perangkat telekomunikasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *