Teheran, Purna Warta – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan komitmen pemerintahannya untuk memastikan partisipasi perempuan di berbagai bidang, dengan menggambarkan keadilan gender sebagai kebutuhan sosial dan ekonomi serta prinsip moral.
Pezeshkian menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Minggu saat ia berpidato pada sebuah upacara di Teheran untuk memperingati Hari Perempuan Nasional di Iran. Acara tersebut dirayakan pada hari ulang tahun Hazrat Fatemeh Zahra (SA), putri Nabi Muhammad (SAW).
Presiden mengatakan pemerintahannya berkomitmen untuk menarik partisipasi aktif perempuan di bidang budaya, ekonomi, dan sosial, situs web resminya melaporkan.
“Pembangunan berkelanjutan negara ini membutuhkan pandangan dan kerja sama yang komprehensif. Pencapaian tujuan pembangunan tidak akan mungkin terjadi tanpa partisipasi aktif perempuan. Oleh karena itu, kami menganggap keadilan gender bukan hanya sebagai prinsip moral, tetapi juga kebutuhan ekonomi dan sosial,” kata Pezeshkian.
Gender, etnis, atau agama bukanlah faktor yang menentukan status seseorang, katanya lebih lanjut, seraya menambahkan bahwa posisi individu bergantung pada kesalehan, kemampuan, dan kinerja mereka.
Jika seorang wanita memiliki kinerja yang lebih baik daripada pria di bidang tertentu, dia harus menerima lebih banyak rasa hormat, imbuh presiden. Ia juga merujuk pada nilai-nilai Islam yang menyerukan rasa hormat bagi wanita.
“Kami memberi perhatian pada keadilan gender juga berdasarkan ajaran Islam yang memiliki pandangan yang sama sekali berbeda tentang wanita,” kata presiden.