Tehran, Purna Warta –Presiden Iran telah meminta masjid-masjid di negara-negara Muslim untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang situasi warga Palestina yang tertindas di Jalur Gaza yang menjadi sasaran perang genosida Israel.
Presiden Iran menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan Mohamed Mamoun el-Kacimi el-Hassani, Imam Masjid Agung Aljir, di ibu kota Aljazair pada hari Sabtu.
Baca Juga : Yaman Ancam Akan Serang Kapal-Kapal Inggris Lainnya
“Saat ini, meningkatkan kesadaran mengenai kaum Muslim Palestina yang tertindas di Gaza bukanlah isu utama dunia Muslim melainkan isu umat manusia dan hal ini harus menjadi pusat kegiatan yang dilakukan oleh masjid-masjid di wilayah Islam,” katanya.
Masjid, tambahnya, juga dapat menciptakan “persatuan dan kohesi di antara umat Islam.”
Raeisi lebih lanjut mengatakan bahwa Republik Islam dan Aljazair memiliki posisi yang sama dalam masalah Palestina.
“Jika kesamaan posisi dalam mendukung bangsa Palestina yang tertindas dan melawan rezim Zionis ada di seluruh dunia Muslim, akankah Zionis berani melakukan kejahatan seperti itu terhadap rakyat Palestina yang tertindas?” Dia bertanya.
Kepala eksekutif Iran juga menyatakan kesiapan Teheran untuk mengembangkan hubungan budaya dengan Aljazair.
Hassani memuji sikap Iran yang berani dan bersejarah dalam isu Palestina dan menyuarakan harapan bahwa negara-negara Muslim lainnya akan mengikuti jejaknya.
Israel melancarkan perang brutal yang didukung AS di Gaza yang terkepung pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas pendudukan sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga : Pasukan Israel Serang Truk Bantuan, Tewaskan Banyak Orang di Gaza
Sejauh ini, rezim Tel Aviv telah membunuh sedikitnya 30.410 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 71.533 orang lainnya selama agresi Gaza.
Iran telah meminta negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan politik dan ekonomi mereka dengan Israel, dan memutus jalur vital rezim tersebut.