Teheran, Purna Warta – Presiden Republik Islam Iran Senin malam (22/5) waktu Iran telah berangkat ke Jakarta dengan memimpin delegasi pejabat tinggi politik dan ekonomi dan atas undangan resmi timpalannya dari Indonesia Joko Widodo.
Kunjungan Ebrahim Raisi di Indonesia dijadwalkan pada Selasa (23/5) hingga Rabu (24/5). Presiden Iran pada upacara persilangan keberangkatannya ke Indonesia, mengatakan, “Kita harus mendefinisikan hubungan yang lebih luas dengan Indonesia sebagai negara penting dengan posisi istimewa di Asia Tenggara.”
Baca Juga : Yaman: Kami Dukung Hak Lebanon untuk Rebut Kembali Wilayahnya
Hubungan tersebut diikuti di bidang perdagangan dan masalah ekonomi, khususnya di bidang energi, minyak, gas dan petrokimia antara kedua negara.
Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Indonesia, Senin (22/5), mengungkapkan kedatangan Ebrahim Raisi ke Indonesia adalah tanda terjalinnya hubungan diplomasi yang baik antara Indonesia dan Iran. “Dalam bidang hubungan diplomatik, Republik Islam Iran dan Republik Indonesia menjalin hubungan diplomatiknya sejak 1950. Sejak saat itu, hingga kini, hubungan bilateral antara Republik Islam Iran dan Republik Indonesia sangat hangat, dan bersahabat,” ungkap Kedubes Iran dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (22/5)
Dalam lawatan tersebut, akan dibicarakan sejumlah masalah penting termasuk peningkatan hubungan ekonomi, politik, dan budaya antara Iran dan Indonesia. Selama berada di Jakarta, Presiden Iran, dan delegasi yang menyertainya akan menandatangani sejumlah nota kesepahaman kerja sama dengan Indonesia, termasuk perjanjian perdagangan.
Menurut keterangan Kemendag Indonesia, perjanjian perdagangan tersebut dinamai “Indonesia-Iran Preferential Trade Agreement II-PTA”, dan proses penandatanganan perjanjian akan dilakukan selama kunjungan Raisi ke Jakarta, 22-24 Mei.
Direktur Perundingan Bilateral, Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan Johni Martha, menekankan pentingnya perjanjian Indonesia dan Iran ini.
Ia menuturkan, “Tehran adalah mitra bisnis non-tradisional bagi Jakarta, dan dengan ditandatanganinya perjanjian ini, kami beharap bisa memperluas peluang, dan cakupan pasar ekspor kami.”
Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, Amerika Selatan, dan Eropa Timur, termasuk wilayah yang dianggap penting oleh Indonesia untuk dijadikan mitra dagang.
Baca Juga : Presiden Raisi: Perempuan Iran Harus Mainkan Peran Lebih Besar dalam Pembangunan Negara
Kementerian Perdagangan Indonesia mengatakan, neraca perdagangan Iran dan Indonesia mencapai $54,1 juta pada kuartal pertama tahun ini. Neraca perdagangan Iran dan Indonesia tahun lalu mengalami peningkatan lebih dari 23%, yaitu sebesar $257,2 juta.
Ekspor utama Indonesia ke Iran meliputi sepeda motor, suku cadang mobil, produk industri, dan serat kayu. Di sisi lain, Iran mengekspor kurma, anggur, karbonat, alkaloid tumbuhan, dan berbagai produk lain, ke Indonesia.
Indonesia dan Iran juga telah menyelesaikan negosiasi tentang pasal perjanjian terkait perdagangan timbal balik, yang memungkinkan kedua negara untuk melakukan perdagangan barter, serta pertukaran barang dan jasa, tanpa bergantung pada penggunaan mata uang tertentu.
Aturan ini memastikan perdagangan antara Tehran dan Jakarta dapat terus berlanjut meski menghadapi tantangan dalam mengakses mata uang internasional yang biasa digunakan, seperti dolar Amerika Serikat.
Selanjutnya, Presiden Raisi juga diagendakan pertemuan dengan Ketua DPR RI dan Ketua MPR RI serta berkunjung ke Masjid Istiqlal. Dalam kunjungan ini akan disepakati beberapa perjanjian yang penting dalam pemajuan hubungan bilateral RI Iran a.l. PTA dan beberapa MoU terutama di bidang ekonomi dan juga penanganan narkotika.
Agenda lain kunjungan Presiden Iran, adalah melakukan pertemuan dengan pengusaha Iran dan Indonesia, kalangan akademisi, dan intelektual Indonesia, serta warga Iran mukim Indonesia.
Pertemuan persahabatan masyarakat Indonesia dengan Presiden Iran ini dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 23 Mei 2023, Di Aula Islamic Cultural Center Jakarta. Dari broadcast ICC Jakarta diinformasikan rangkaian acara pertemuan dimulai pukul 17.00 WIB dan juga akan digelar salat maghrib bersama Presiden Raisi. Pertemuan persahabatan tersebut juga akan disiarkan secara Live Youtube melalui chanel iccjakartatv.
Selain itu, kunjungan Ebrahim Raisi juga mengisyaratkan Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbanyak di dunia, memiliki tempat istimewa dalam strategi pengembangan kebijakan luar negeri Iran. “Dalam kerangka doktrin ini, kerja sama dan interaksi sebanyak mungkin dengan negara-negara tersebut (negara Asia dengan mayoritas penduduk Islam), ditempatkan dalam agenda pemerintahan Yang Mulia Ebrahim Raisi,” jelas Kedubes Iran.
Baca Juga : Yellen Menetapkan 5 Juni Sebagai Tanggal-X Dalam Kebuntuan Batas Utang AS
Politik luar negeri Iran tersebut, memiliki tujuan untuk membina dan memperluas hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan seluruh negara di Dunia, dan Indonesia menjadi salah satu dari negara tersebut. Sebab, Indonesia dianggap istimewa oleh Iran.
“Indonesia merupakan negara yang memiliki posisi istimewa dalam benak pemerintah Republik Islam Iran, khususnya dengan keletakan geografis Republik Indonesia, yang berada di jantung jalur transportasi, dan perdagangan internasional di kawasan Asia Timur dan negara-negara ASEAN,” tulis Kedubes Iran.