Tunis, Purna Warta – Menurut Reuters, ribuan warga Tunisia turun ke jalan-jalan di ibu kota untuk memprotes tindakan Presiden Tunisia Kais Saied, yang telah merebut hampir semua kekuasaan di negara itu.
Protes datang seminggu setelah ribuan pendukung presiden berunjuk rasa untuk menunjukkan dukungannya kepada Kais Saied. Situasi ini memicu kekhawatiran akan terciptanya perpecahan politik yang tajam di Tunisia.
Baca Juga : Merkel: Minggu-Minggu Mendatang Sangat Penting Untuk Kesepakatan Nuklir Iran
Menurut laporan, pasukan polisi memiliki kehadiran yang cerah di jalan-jalan pusat ibukota, tetapi tidak ada konflik khusus kecuali beberapa kasus dimana pengunjuk rasa melempar botol plastik.
Menteri Dalam Negeri Tunisia Khaled Hayouni menekankan bahwa polisi memperlakukan pengunjuk rasa dari kedua belah pihak secara setara. “Polisi Tunisia melayani seluruh republik dan tidak ikut campur dalam konflik politik apa pun,” katanya.
Kais Saied telah menggulingkan perdana menteri Tunisia musim panas ini, menangguhkan parlemen dan mengambil alih pemerintahan negara itu, sebuah langkah yang disebut oposisi sebagai kudeta. Bulan lalu, dia mencabut banyak ketentuan konstitusi, dengan mengatakan dia akan menunjuk sebuah komite untuk mengamandemen konstitusi, yang dapat diatur dengan dekrit khusus.
Baca Juga : Amir Abdullahian: Teroris Zionis Seharusnya Tidak Diberi Kesempatan Untuk Berada di Daerah Perbatasan