Politisi Irak Kepada Para Pelaku Pembunuhan Haj Soleimani: Anda Tidak Akan Tidur Nyenyak

politikus irak

Baghdad, Purna Warta – Kepala fraksi parlemen Al-Sanad al-Watani Irak mengatakan kepada para pelaku kejahatan di bandara Baghdad bahwa darah para syuhada dan komandan syahid Soleimani dan al-Mohandes akan dibalas dan bahwa para pembunuh tidak akan pernah tidur nyenyak.

Ahmad al-Asadi, ketua faksi Al-Sanad al-Watani dan juru bicara koalisi al-Fatah di parlemen Irak, mengatakan bahwa para pelaku dan yang terlibat dalam pembunuhan Qasim Soleimani dan Abu Mahdi al-Mohandes tidak akan tidur nyenyak. Pembalasan dendam yang hakiki dari darah kedua syahid ini adalah pengusiran pasukan Amerika dari Irak.

“Siapapun yang berpikir bahwa kejahatan bandara di Baghdad tidak akan dihukum adalah delusi, dan seseorang yang terlibat dalam kejahatan bandara dan bisa tidur dengan nyaman  lebih delusi,” tambahnya, menurut situs berita al-Ma’lumah.

“Balas dendam sebenarnya atas darah kedua syahid ini adalah pengusiran pasukan Amerika dari Irak, dan ini adalah tamparan terbesar di hadapan pemerintahan Donald Trump yang bodoh,” kata utusan Irak itu.

Al-Asadi, mencatat bahwa Syahid Abu Mahdi al-Mohandes memperlakukan Amerika Serikat sebagai “setan besar”, menambahkan bahwa tidak ada presiden di Amerika Serikat yang lebih bodoh dari yang dilakukan Trump dalam membunuh para syuhada al-Mohandes dan Soleimani.

Di sisi lain, Faleh al-Khazali, wakil ketua faksi Al-Sanad al-Watani, mengumumkan penyelidikan parlemen untuk mengidentifikasi kaki tangan Amerika dalam pembunuhan komandan poros perlawanan ini, dengan mengatakan: “Teroris Trump telah mengaku melakukan kejahatan membunuh komandan kemenangan.”

“Kami sedang menyelidiki untuk mengidentifikasi kaki tangan Amerika dalam kejahatan ini, dan kebijakan AS selama kepresidenan Biden tidak berbeda dengan kepresidenan Trump, dan Amerika ingin mengirim pesan yang meyakinkan kepada Israel,” katanya.

Pada tanggal 4 Januari tahun lalu, Amerika Serikat membunuh Jenderal Haj Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Mohandes, wakil kepala al-Hashdah al-Shaabi, di Baghdad dalam sebuah tindakan kriminal, setelah itu parlemen Irak menyetujui rencana untuk mengusir pasukan Amerika dari Irak.

Baca juga: Parlemen Irak: Kekalahan AS di Kawasan Menyebabkan Washington Membuat Irak Tidak Stabil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *