PMU: Kemenangan dalam Perang melawan Daesh berkat Jenderal Soleimani

Bagdad, Purna Warta – Ketua Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak memuji bantuan substansial yang diberikan oleh Iran dalam perang melawan teroris Daesh, dan menekankan bahwa mendiang komandan antiteror tertinggi Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani, memainkan peran kunci dalam hal ini.

Baca juga: Iran: Hubungan Iran-India bersifat Tradisional dan Historis

“Kemenangan atas terorisme adalah prestasi yang diraih oleh para komandan yang gugur, yang harus kita jaga. Kemenangan kami adalah berkat dukungan Republik Islam Iran, khususnya martir Soleimani,” kata Falih al-Fayyadh ketua PMU pada Kamis malam di Teheran.

Ia berpidato pada upacara peringatan komandan antiteror Iran, wakil PMU Abu Mahdi al-Muhandis dan rekan-rekannya yang terbunuh dalam serangan pesawat nirawak AS di dekat Bandara Internasional Baghdad pada Januari 2020. Fayyadh menekankan bahwa komandan antiteror yang gugur adalah arsitek kemenangan atas Daesh.

“Kami memperingati kemartiran mereka, yang mengorbankan nyawa demi kedaulatan dan persatuan Irak, dan meraih kemenangan yang luar biasa. “Dukungan yang kami terima dari Republik Islam Iran sangat berpengaruh sejak awal,” kata kepala PMU itu.

Fayyadh menjelaskan bahwa Hashd al-Sha’abi adalah kekuatan pemersatu bangsa Irak, dan bertindak di bawah naungan otoritas keagamaan.

PMU, katanya, adalah pasukan resmi di bawah perintah perdana menteri Irak dan panglima tertinggi angkatan bersenjata, Mohammed al-Sudani, dan kegiatannya dibatasi di dalam perbatasan Irak.

Fayyadh menekankan bahwa hubungan antara Unit Mobilisasi Populer dan pemerintah Baghdad berada pada “tingkat tertinggi.” “Misi kami adalah menyampaikan pesan perdamaian dan cinta bagi mereka yang mengulurkan tangan persahabatan kepada kami dari posisi yang setara. Namun, kami akan menjadi duri dalam daging bagi musuh-musuh kami,” katanya.

Fayyadh juga menyatakan bahwa bendera perlawanan akan tetap tinggi di Gaza dan Lebanon, seraya menambahkan, “Kami kehilangan permata perlawanan, Sayyed Hassan Nasrallah, tetapi harapan kami ada pada saudara-saudara dan putra-putranya yang akan melanjutkan jalannya.”

Baca juga: Anggota Knesset Desak IDF untuk Hancurkan Sumber Makanan, Air, dan Listrik di Gaza

Pejuang Hashd al-Sha’bi (PMU) memainkan peran utama dalam pembebasan wilayah-wilayah yang dikuasai Daesh di negara tersebut.

Pada bulan November 2016, parlemen Irak menyetujui undang-undang yang memberikan status hukum penuh kepada para pejuang PMU. Undang-undang tersebut mengakui PMU sebagai bagian dari angkatan bersenjata nasional, menempatkan pasukan tersebut di bawah komando perdana menteri, dan memberi mereka hak untuk menerima gaji dan pensiun seperti halnya pasukan reguler dan polisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *