Baghdad, Purna Warta – Enam belas orang tewas, di antaranya warga sipil, dan 25 lainnya luka-luka dalam agresi udara AS di Irak semalam, kata kantor Perdana Menteri Mohammad Shia’ Al-Sudani.
Dalam sebuah pernyataan, mereka mengutuk serangan tersebut sebagai “agresi baru terhadap kedaulatan Irak” dan menyangkal bahwa serangan tersebut telah dikoordinasikan oleh pemerintah Baghdad sebelumnya dengan Washington, dan menyebut pernyataan tersebut sebagai “kebohongan”, lapor presstv.
Baca Juga : Kataib Hizbullah: Serangan ke Irak Bersumber dari Pola Pikir Kriminal Pejabat AS
Kehadiran pasukan AS di wilayah tersebut “telah menjadi alasan untuk mengancam keamanan dan stabilitas di Irak dan menjadi pembenaran untuk melibatkan Irak dalam konflik regional dan internasional”, tambah pernyataan itu.
“Serangan udara ini merupakan pelanggaran kedaulatan Irak,” kata juru bicara militer Irak Yahya Rasool dalam sebuah pernyataan sebelumnya.
Dia mencatat bahwa tindakan yang diambil oleh Washington akan mempunyai “konsekuensi bencana bagi keamanan dan stabilitas Irak dan kawasan”.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pasukan militernya menyerang lebih dari 85 sasaran di kedua negara “dengan banyak pesawat termasuk pembom jarak jauh yang diterbangkan dari Amerika Serikat”.
“Serangan udara tersebut menggunakan lebih dari 125 amunisi presisi,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga : PBB: Tuduhan Israel ke UNRWA Tanpa Bukti
Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa serangan itu adalah yang pertama dari serangkaian tindakan Washington sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan sejumlah tentara di pangkalan terpencil AS di Yordania.
“Respon kami dimulai hari ini,” kata Biden, seraya menambahkan, “Ini akan berlanjut pada waktu dan tempat yang kami pilih.”
Tiga tentara AS tewas dan sekitar 40 lainnya terluka dalam serangan di pangkalan militer yang dikenal sebagai Tower 22 dekat perbatasan Yordania-Suriah pada hari Minggu.
Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegram mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak tersebut.
Sebagai pembalasan atas serangan udara AS terbaru di beberapa lokasi di Irak dan Suriah, Perlawanan Islam di Irak mengumumkan bahwa mereka telah melakukan serangan rudal terhadap Pangkalan Udara Ein Al-Asad, yang menampung pasukan pendudukan AS di provinsi Al-Asad, Irak barat. Anbar.
Baca Juga : PM Irak Tolak Kebohongan AS, Sebut 16 Orang Tewas dalam Agresi Terbaru
Kelompok itu juga mengatakan mereka telah melancarkan serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap pangkalan militer strategis Al-Tanf di tenggara Suriah dekat perbatasan dengan Yordania dan Irak, serta Desa al-Khadra di provinsi Al-Hasakah, timur laut Suriah.