Bagdad, Purna Warta – Perdana Menteri Irak Mohammed Shia’ al-Sudani mengatakan kehadiran Iran di Suriah atas permintaan resmi pemerintahan mantan Presiden Bashar al-Assad dengan tujuan membantu negara Arab itu dalam perang melawan terorisme.
Baca juga: Pezeshkian: Iran Bertekad Tingkatkan Hubungan dengan Negara-negara Tetangga
Sudani menyampaikan pernyataan tersebut dalam wawancara dengan BBC selama kunjungan resminya ke London pada hari Selasa, saat ia mengomentari perkembangan terkini di Suriah serta hubungan antara Iran dan Irak.
“Sikap kami tegas terhadap campur tangan asing di negara Arab mana pun, tetapi campur tangan Iran di Suriah selama pemerintahan Assad dilakukan atas permintaan pemerintah di Damaskus untuk menghadapi terorisme dan Daesh,” katanya.
Iran membantu Suriah memerangi terorisme; pembukaan kembali kedutaan masuk dalam agenda: Kementerian Luar Negeri
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pembukaan kembali kedutaan negara itu di Suriah menjadi agenda utama, dan misi tersebut akan kembali aktif setelah persyaratan yang diperlukan terpenuhi.
Sudani juga menekankan bahwa pemerintahan Hayat Tahrir al-Sham di Suriah harus “menolak terorisme dan ekstremisme, menghormati hak asasi manusia, dan tidak menjadi alat di tangan pihak eksternal mana pun.”
Perdana menteri Irak lebih lanjut menggambarkan sebagai “Iranofobia” beberapa pernyataan berlebihan tentang pengaruh Iran di Irak, dengan mencatat bahwa Teheran mendukung Baghdad dalam perangnya melawan terorisme yang “datang melalui Suriah.” ‘Sekutu penting’
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa hubungan antara Iran dan Irak didasarkan pada prinsip saling menghormati, seraya menambahkan bahwa Teheran adalah sekutu penting Baghdad.
“Irak independen dalam pengambilan keputusan dan tidak ada pengaruh dari Iran atau negara lain mana pun,” katanya.
Baca juga: Menlu Iran akan Hadiri Sesi Dewan Keamanan PBB tentang Gaza di New York
Pezeshkian: Iran mencari perdamaian di kawasan; Irak menikmati stabilitas saat Daesh dikalahkan
Pezeshkian: Iran mencari perdamaian di kawasan; Irak menikmati stabilitas saat Daesh dikalahkan
Perdana menteri Irak melakukan perjalanan ke ibu kota Iran, Teheran, untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Iran, termasuk Presiden Masoud Pezeshkian.
Kunjungan Sudani ke London didahului dengan kunjungan ke ibu kota Iran, Teheran, yang dilakukan dalam rangka memperluas kerja sama dan komunikasi kedua negara.
Kunjungannya ke Iran dilakukan saat Suriah, sebagai salah satu tetangga langsung Irak, mengalami ketidakstabilan setelah jatuhnya Assad dan pengambilalihan kelompok militan HTS.