Teheran, Purna Warta – Presiden Iran Masoud Pezeshkian merujuk pada rekomendasi yang dibuat oleh para ahli untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% di negara tersebut, mengungkap rencana untuk menarik investasi besar-besaran dan membangun kepercayaan di antara para pemangku kepentingan ekonomi.
Baca juga: Menlu Iran Tegaskan Kebijakan Dukungan Iran untuk Hizbullah
Dalam wawancara yang disiarkan di televisi pada Sabtu malam, Pezeshkian menyampaikan pidato di hadapan rakyat Iran untuk pertama kalinya sejak memangku jabatan akhir bulan lalu.
“Kami siap mendengarkan apa yang rakyat katakan dan berbicara kepada mereka,” katanya, berjanji untuk tetap berkomitmen pada janji-janji kampanyenya, menghormati kejujuran, dan melakukan apa pun yang menjadi kapasitasnya untuk kemakmuran bangsa.
“Seperti yang saya nyatakan sejak awal, saya tidak akan memberikan janji yang tidak dapat saya tepati,” tegas presiden, Press TV melaporkan.
Pezeshkian menggarisbawahi perlunya penerapan pendekatan berwawasan ke depan serta pentingnya solidaritas dan konsensus di masa mendatang.
Presiden mencatat bahwa negara tersebut menderita sanksi berat yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat serta banyak negara Eropa dan negara-negara lain yang mengikuti jejak Washington, tetapi mengatakan bahwa upaya untuk menyelesaikan masalah rakyat “tidak ada hubungannya dengan sanksi (yang ada).”
Pezeshkian mengatakan salah satu rencana pemerintahannya untuk mengendalikan inflasi di Iran terdiri dari perluasan interaksi ekonomi dengan dunia luar dalam kerangka rencana pembangunan nasional ketujuh negara tersebut.
Presiden mengatakan rencananya ditujukan untuk mengurangi inflasi hingga 30 persen pada akhir tahun, namun mencatat bahwa realisasi tujuan ini sebagian bergantung pada arah perkembangan domestik dan internasional yang tertunda.
Ia juga menggarisbawahi perlunya penyelesaian ketidakseimbangan yang ada yang memengaruhi sektor energi dan perbankan negara tersebut.
Presiden mengatakan pemerintahannya akan merancang “mekanisme pengawasan” yang memantau komitmen berbagai kementerian terhadap peraturan dan rencana yang ada.
Ia menggarisbawahi upaya untuk meningkatkan kesetaraan gender, etnis, perawatan kesehatan, dan pendidikan di seluruh negeri.
Baca juga: Israel Putuskan Air dan Listrik di Jenin, Tepi Barat, Saat Serangan Mematikan Berlanjut
Presiden mengatakan pemerintahannya akan mencoba mengurangi perbedaan pendapat mengenai komponen kebijakan luar negeri negara tersebut.
Kebijakan luar negeri pemerintahannya membayangkan penyelesaian masalah yang ada antara Iran dan negara-negara lain, termasuk negara-negara tetangga Republik Islam, katanya, seraya menegaskan, “Umat Muslim adalah saudara satu sama lain dan harus bersatu dalam menghadapi musuh.”
“Kami telah terlibat dalam negosiasi dengan sekitar 40 negara, dan sedang dalam proses menyelesaikan perjanjian dengan mereka,” kata Pezeshkian.