Basra, Purna Warta – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyerukan persatuan di antara negara-negara Muslim, dengan mencatat bahwa manfaat musuh terletak pada perselisihan di antara umat Muslim.
Baca juga: Iran Menuntut Keadilan Setelah Serangan Teroris Mematikan di Provinsi Ghor Afghanistan
“Jika kita bersatu, kapasitas kita untuk kemajuan ekonomi, ilmiah, dan budaya akan meningkat secara signifikan dan inilah mengapa persatuan kita tidak diinginkan oleh musuh-musuh kita, dan keuntungan mereka terletak pada perselisihan dan perpecahan kita,” katanya pada hari Jumat saat berbicara kepada sejumlah elit budaya, agama, dan akademis di Basra, Irak.
“Oleh karena itu, setiap pesan atau suara yang menyebabkan perpecahan di antara umat Islam adalah pesan setan,” tambahnya.
“Kita semua harus bergandengan tangan untuk mengembalikan kejayaan dan martabat umat Islam di masa lalu,” kata Pezeshkian yang memulai kunjungan resminya selama tiga hari ke negara tetangga pada hari Rabu.
“Jika kita benar-benar bertindak sebagai saudara, dapatkah Israel membantai umat Islam setiap hari?” tanyanya, mengacu pada genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza di mana serangan rezim tersebut telah menewaskan sedikitnya 41.118 warga Palestina dan melukai lebih dari 95.000 lainnya sejak Oktober tahun lalu.
Orang-orang Eropa saling berperang dengan sengit selama lebih dari 100 tahun, tetapi hari ini mereka telah berhasil mengurangi pembatasan perbatasan, menghubungkan jalan-jalan mereka, dan membangun mata uang bersama sambil mempertahankan kedaulatan nasional, yang membuat mereka semakin dekat, katanya. “Mengapa kita umat Muslim, dengan cara yang sama, tidak dapat memfasilitasi interaksi dan pertukaran di antara orang-orang di negara-negara Muslim kita, yang benar-benar bersaudara, sambil menjaga kedaulatan nasional?”
Iran berupaya untuk terlibat dalam hubungan persaudaraan dan tulus dengan tetangganya dan negara-negara Islam, tegasnya.
Pernyataan Pezeshkian itu muncul saat umat Muslim merayakan “Pekan Persatuan Islam” tahun ini, di tengah penderitaan warga Palestina yang sedang berlangsung di Gaza.
Baca juga: Penjaga Perbatasan Iran Tewas dalam Serangan Teroris di Dekat Perbatasan dengan Pakistan
Umat Muslim Syiah percaya bahwa hari ke-17 Rabiul Awal, yang jatuh pada tanggal 21 September tahun ini, menandai hari kelahiran Nabi Muhammad (saw). Sementara itu, umat Muslim Sunni merayakan ulang tahunnya pada tanggal 12 bulan tersebut, yang tahun ini jatuh pada tanggal 12 September. Periode antara tanggal-tanggal tersebut setiap tahunnya dirayakan sebagai Pekan Persatuan.
Almarhum Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini, menetapkan peristiwa ini sebagai Pekan Persatuan Islam pada tahun 1980-an.
Sebelum pidato Presiden pada upacara tersebut, dua tokoh terkemuka dari suku Basra memberinya jubah Arab sebagai hadiah.