Teheran, Purna Warta – Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah berpidato di hadapan rakyat dalam pidato pertamanya yang disiarkan langsung di televisi pidatonya, sebulan setelah ia dilantik sebagai presiden kesembilan Republik Islam.
Baca juga: Iran: Mimpi Israel untuk Hancurkan Perlawanan Palestina Tidak akan Terwujud
Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Sabtu malam (31/8), Presiden Pezeshkian memperbarui janjinya untuk bersikap jujur kepada rakyat dan melakukan apa pun yang dapat dilakukannya untuk menyelesaikan masalah negara.
Ia juga merujuk pada janji kampanyenya untuk mendorong rekonsiliasi nasional, dengan mengatakan bahwa ia telah mulai memenuhi janji itu dengan membentuk kabinet yang mencakup menteri dari berbagai partai politik.
Sejalan dengan rekonsiliasi itu dan berdasarkan indikator yang ditentukan, wakil menteri dan manajer provinsi akan ditunjuk berdasarkan kualifikasi mereka, bukan afiliasi partai dan faksi, imbuh Pezeshkian.
Presiden Iran ini kemudian merujuk pada masalah yang ada di Iran, dengan mengatakan bahwa ia tidak mengkritik pemerintahan sebelumnya atas masalah tersebut.
“Saya percaya bahwa saat ini kita harus bergandengan tangan dan bergerak maju dengan persatuan”, Pezeshkian mengatakan. Hal itu, imbuhnya, memerlukan partisipasi dari para elit, investor, dan produsen, serta memungkinkan mereka menggunakan kemampuan mereka.
Ia juga menekankan bahwa masyarakat harus berperilaku “baik” dan masalah mereka harus diselesaikan. Hal ini tidak ada hubungannya dengan sanksi yang dijatuhkan Barat yang telah menciptakan hambatan bagi Iran karena Eropa, AS, dan negara-negara yang mengikuti kebijakan Amerika menolak untuk berbisnis dengan Iran, kata presiden.
Baca juga: Iran: Perang Psikologis Israel Ditujukan untuk Meremehkan Serangan Hizbullah
Lebih lanjut dalam sambutannya, Pezeshkian mengatakan bahwa investasi asing diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, dengan menekankan bahwa ekonomi terkait dengan isu-isu luar negeri.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintahannya berupaya untuk mempromosikan kesetaraan di sektor pendidikan dan kesehatan.