Teheran, Purna Warta – Presiden Masoud Pezeshkian memuji peran Angkatan Darat Iran dalam memastikan keamanan dan stabilitas nasional, menyebutnya sebagai kekuatan kunci untuk menjaga perdamaian dan landasan pengaruh negara selama negosiasi dengan kekuatan global pada parade Hari Angkatan Darat.
Presiden Pezeshkian mengatakan pada hari Jumat bahwa Angkatan Darat Iran bertindak sebagai benteng bagi pemerintah dan rakyat, menekankan bahwa perdamaian dan keamanan dalam masyarakat dipastikan melalui kehadiran pasukan militer.
“Angkatan Darat adalah simbol martabat nasional, pilar otoritas, dan penjamin utama perdamaian dan keamanan di negara ini,” kata Pezeshkian pada parade Hari Angkatan Darat yang diadakan di dekat makam mendiang Imam Khomeini.
Menyoroti peran krusial angkatan bersenjata dalam menjaga stabilitas nasional, ia berkata, “Tanpa kekuatan yang berharga ini, masyarakat kita akan kehilangan keamanan dan ketenangan.”
Ia mencatat bahwa kehadiran Angkatan Darat dan pasukan militer telah memungkinkan Republik Islam Iran untuk menjaga stabilitas internal dan prestise regional.
“Dengan angkatan bersenjata kita, kita dapat berbicara dengan kuat di kawasan ini, menganjurkan perdamaian, ketenangan, dan dialog yang konstruktif,” imbuh presiden. Ia melanjutkan, “Berkat Angkatan Darat dan pasukan keamanan dan pertahanan kita, kita telah memperkenalkan diri kita sebagai kekuatan yang tak terbantahkan.”
Pezeshkian menekankan bahwa, tidak seperti beberapa lembaga negara lainnya, Angkatan Darat tetap utuh secara struktural selama bertahun-tahun, menggambarkannya sebagai model yang unik dan tertib di dalam negeri. Ia menghubungkan stabilitas ini dengan kepemimpinan dan bimbingan Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei.
“Pada awal Revolusi, musuh kita berusaha membubarkan dan melemahkan Angkatan Darat untuk melaksanakan rencana mereka,” kata Pezeshkian. “Namun dengan dukungan Pemimpin dan perlawanan Angkatan Darat, mereka berdiri kokoh dan memainkan peran yang menentukan selama Pertahanan Suci.”
Ia menekankan bahwa jika Angkatan Darat tidak hadir, “musuh akan menaklukkan negara dan menghancurkan Revolusi.” “Musuh tidak pernah mampu—dan masih tidak bisa—menembus Angkatan Darat,” tegasnya. Presiden merenungkan era pasca-revolusi, mengingat ketergantungan penuh militer pada sumber-sumber asing untuk peralatan.
“Pada saat itu, kami bahkan mengandalkan pihak luar untuk kebutuhan pertahanan yang paling mendasar, tanpa kemampuan independen untuk memproduksi atau memasok peralatan,” katanya.
“Saat ini, Angkatan Darat kita yang kuat telah membuat langkah besar dalam memproduksi dan memperlengkapi semua peralatan yang dibutuhkan negara,” katanya.
“Angkatan Bersenjata kita telah memperoleh dominasi di udara, darat, laut, pesawat nirawak, dan teknologi yang tidak pernah dibayangkan musuh dapat kita kuasai.”
Pezeshkian menegaskan kembali bahwa Angkatan Darat memainkan peran penting dalam setiap keadaan darurat nasional, bukan hanya pertahanan militer.
“Dalam berbagai krisis alam dan sosial—mulai dari gempa bumi dan banjir hingga badai dan epidemi—Angkatan Darat selalu mendampingi rakyat,” katanya.
Ia menyebut Angkatan Darat sebagai sekutu yang tak tertandingi bagi pemerintah dan negara, menekankan bahwa kehadirannya memberikan landasan yang kokoh bagi negara dan sumber dukungan yang dapat diandalkan bagi rakyat Iran.
Presiden memuji upaya angkatan bersenjata untuk mencapai kemandirian sebagai kebanggaan nasional.
“Kemandirian ini melampaui struktur militer,” katanya, seraya menambahkan, “Dan saat ini, pengetahuan dan teknologi tersebut telah menjangkau industri, bisnis, dan universitas kita, yang mendorong pembangunan berkelanjutan dan kemajuan yang menyeluruh.”
Pezeshkian memuji para komandan Angkatan Darat yang pemberani dan pasukan yang tidak mementingkan diri sendiri, menyebut mereka sebagai simbol ketahanan dan kesetiaan.
Ia menyoroti peran Angkatan Darat sebagai pencegah dalam mencegah ancaman musuh, dengan menyatakan, “Semangat ini justru membuat musuh enggan melaksanakan rencana apa pun terhadap negara atau melemahkan otoritas nasional kita.”
Sebagai penutup, Pezeshkian menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh cabang militer—termasuk Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara, serta Garda Revolusi, dan Basij (Relawan), dengan mengatakan, “Keamanan dan kehormatan Iran Islam saat ini adalah berkat dedikasi dan pengorbanan para pembela yang berani ini—di masa lalu, sekarang, dan masa depan.”