Teheran, Purna Warta – Menekankan tekad Iran untuk melawan tekanan eksternal, Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan Republik Islam tidak akan pernah membiarkan siapa pun merampas manfaat teknologi nuklir damai di berbagai bidang dari warga Iran.
Pezeshkian menyampaikan komentar tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein, yang diadakan di Teheran pada hari Senin.
Mengacu pada pembicaraan tidak langsung antara Iran dan AS, Pezeshkian mengatakan jika pemerintah AS memang khawatir tentang aktivitas nuklir Iran, Teheran akan bersedia memberikan jaminan.
Namun, ia mencatat, Iran tidak akan menyerah pada tekanan dan akan terus mengejar kemajuan nuklir damai dalam bidang kesehatan, kedokteran, pertanian, dan industri, situs web resminya melaporkan.
Republik Islam tidak menerima perintah atau meminta izin dari siapa pun untuk pertumbuhan dan kemajuan bangsa Iran, tegas presiden.
Menyoroti potensi kerja sama antara Iran dan Irak, presiden mengatakan perluasan kolaborasi dalam perdagangan, industri, perawatan kesehatan, dan penelitian ilmiah akan menghasilkan manfaat bersama bagi kedua negara.
Pezeshkian juga menyuarakan kesiapan Iran untuk berbagi pencapaiannya di berbagai bidang, termasuk penerapan teknologi nuklir dalam bidang kedokteran, industri, dan pertanian.
Sementara itu, menteri luar negeri Irak menyampaikan salam hangat dari presiden dan perdana menteri negaranya kepada Presiden Pezeshkian dan rakyat Iran.
Hussein mencatat bahwa hubungan Iran-Irak saat ini berada pada tingkat yang dinamis dan positif, dengan meningkatnya perdagangan dan pertukaran ekonomi.
Ia menekankan pentingnya kerja sama budaya dan akademis antara kedua negara, menggambarkan ikatan agama mereka sebagai aset berharga untuk membina hubungan yang lebih erat.