Teheran, Purna Warta – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menekankan kebijakan pemerintahannya untuk menjalin interaksi yang bersahabat dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Presiden Iran pada hari Selasa menerima surat kepercayaan dari duta besar baru Armenia, Turkmenistan, Irlandia, Inggris, Belanda, Sierra Leone, Kenya, Kuba, Kuwait, dan Mauritania.
“Pemerintahan ke-14 Iran berupaya untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara lain melalui dialog. Kami juga menghormati Irlandia atas sikap mendukungnya terhadap rakyat Palestina, dan kami berharap kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Gaza yang tak berdaya akan segera berakhir dan pengiriman bantuan dimulai,” kata Pezeshkian kepada Duta Besar Irlandia Lisha Teresa Moore Dorichek.
Perang Israel di Gaza juga menjadi salah satu topik yang dibahas presiden dengan duta besar Inggris yang baru, Hugo Shorter.
Pezeshkian mengkritik kelambanan negara-negara Barat atas “kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya” rezim Zionis terhadap wanita dan anak-anak yang tidak bersalah di Gaza. Ia mengatakan kelambanan tersebut sama sekali tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan, mengingat klaim negara-negara Barat bahwa mereka memperjuangkan hak asasi manusia.
Dalam pertemuannya dengan duta besar Belanda yang baru, Emiel de Bont, Pezeshkian mengatakan bahwa sikap publiknya telah difokuskan pada pembentukan konsensus di dalam dan interaksi dengan dunia bahkan selama kampanye pemilihan presiden di Iran.
“Namun, rezim Zionis mencoba menghalangi kemajuan pendekatan itu sejak hari pelantikan saya dan menyeret kita ke perang dengan membunuh Tn. Haniyeh, tamu resmi Republik Islam,” kata presiden, situs web resminya melaporkan.
Dalam pertemuannya dengan duta besar Kenya, Mauritania, dan Sierra Leone, presiden Iran menekankan pentingnya perluasan hubungan Iran dengan ketiga negara Afrika tersebut.
Pezeshkian juga membahas perluasan hubungan Iran dengan duta besar baru Turkmenistan dan Armenia, dengan mengatakan bahwa meningkatkan hubungan dengan negara tetangga merupakan kebijakan strategis Iran.
Dalam pertemuan dengan utusan baru Kuba Jorge Fernando Lefebre Nicolas, Pezeshkian mengatakan Iran dan Kuba telah membayar harga atas perjuangan mereka melawan imperialisme, seraya menambahkan bahwa negara-negara independen dapat saling mendukung dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
Presiden Iran, dalam pertemuannya dengan duta besar baru Kuwait Mishal Ahmad Al-Mansour, menekankan perlunya menjalin hubungan persaudaraan di antara negara-negara Islam.