Teheran, Purna Warta – Meskipun Iran telah mengesampingkan kemungkinan perundingan langsung dengan AS dalam balasannya atas surat dari presiden Amerika, negara itu telah mempertimbangkan perundingan tidak langsung sebagai opsi yang layak, kata Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Berpidato pada rapat kabinet pada hari Minggu, Presiden Pezeshkian mengatakan Iran telah mengirim balasan atas surat dari mitranya dari AS melalui Oman.
Baca juga: Araqchi: Serangan AS di Yaman Tingkatkan Ketidakstabilan di Kawasan
Ia mencatat bahwa negaranya telah menolak perundingan langsung dengan AS dalam balasannya, seraya menambahkan, “Namun, karena Republik Islam tidak pernah menghalangi jalan perundingan tidak langsung sebelumnya, surat ini (balasan Iran) juga menyebutkan bahwa jalan menuju perundingan tidak langsung dibiarkan terbuka dan telah menekankan bahwa Iran tidak pernah menghindari perundingan.”
Pezeshkian mengatakan satu-satunya masalah dalam interaksi tersebut adalah kurangnya komitmen dari pihak AS, dan menekankan bahwa kesalahan perlu diperbaiki dan kepercayaan harus dibangun kembali.
“Ini akan menjadi cara Amerika yang akan menentukan keberlangsungan jalannya negosiasi,” imbuh presiden.
Ia lebih lanjut menunjuk pada perkembangan di Palestina dan Lebanon, dan menekankan perlunya penghentian kekejaman kejam rezim Zionis.
Baca juga: Suasana Muslim Rayakan Idul Fitri
Presiden mengecam rezim Israel karena melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Lebanon dan mengebom orang-orang yang tidak bersalah.
Pezeshkian akhirnya berdoa kepada Tuhan untuk persatuan dan solidaritas yang lebih erat di antara negara-negara Muslim dalam menghadapi tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh rezim Israel.