Purna Warta – Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan berdasarkan aturan dan regulasi internasional, Iran berhak membela diri dan menanggapi Israel atas pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin politik gerakan perlawanan Palestina Hamas, di Tehran.
Haniyeh dibunuh pada tanggal 31 Juli saat ia berada di Tehran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Pezeshkian.
Baca juga: [VIDEO] – Detik-detik Rudal Israel Hantam Pemukiman Gaza, 1 Orang Tewas
Dalam panggilan telepon dengan Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin pada hari Senin (12/8), Presiden Iran itu menegaskan kembali pendirian inti Iran tentang perlunya mencegah perang dan pertumpahan darah serta mempromosikan perdamaian dan keamanan global. Namun Pezeshkian mengatakan Iran berhak untuk membela diri terhadap tindakan agresi apa pun.
Ia memuji dukungan Vatikan untuk pembentukan perdamaian dan stabilitas di dunia dan menyerukan perannya yang lebih aktif untuk mengakhiri kejahatan Israel di Gaza, mencabut blokadenya, dan mengirimkan bantuan kepada orang-orang yang dilanda perang melalui konsultasi dengan forum internasional dan organisasi hak asasi manusia.
Presiden Iran mengatakan perang genosida Israel, tindakan pengecutnya berupa pembunuhan di negara-negara regional, dan serangan terhadap rumah sakit dan sekolah yang menampung para pengungsi merupakan tindakan kriminal rezim tersebut.
Sangat disesalkan bahwa harapan bangsa-bangsa untuk memaksa Israel mengakhiri kejahatan dan pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza tetap tidak terpenuhi setelah 10 bulan, kata Pezeshkian.
Ia mengatakan AS dan negara-negara Barat tertentu, yang didukung oleh organisasi-organisasi internasional, tetap bungkam dalam menghadapi agresi Israel dan telah mendorong rezim tersebut untuk melakukan kejahatan, pembunuhan, dan genosida.
Kampanye genosida brutal Israel mendapat dukungan militer dan politik yang tidak terbatas dari sekutu-sekutu rezim di Barat, terutama Amerika Serikat dan Perancis.
Baca juga: [VIDEO] – Eagle 44, Pangkalan Udara Bawah Tanah Iran
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Vatikan memuji seruan Presiden Pezeshkian untuk meningkatkan interaksi yang konstruktif dengan dunia dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas internasional.
Parolin mengatakan Vatikan mendukung upaya Iran untuk mempromosikan interaksi dan konvergensi di antara negara-negara di kawasan tersebut dan di seluruh dunia.