Tel Aviv, Purna Warta – Salah seorang petinggi militer rezim Zionis Jenderal Tamir Hyman mengakui bahwa strategi Tel Aviv melawan Iran, yang didasarkan pada sanksi ekonomi yang keras dan pembentukan rencana pencegahan militer AS, telah gagal. Sebagaimana yang diungkap Mantan Kepala Dinas Intelijen Militer Zionis ini pada hari Minggu (1/1).
Baca Juga : Putin Puji Kerja Sama Strategis Rusia dan China
Ia juga memperingatkan kabinet baru rezim Zionis yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu bahwa strategi melawan Republik Islam Iran saat ini tidak akan berhasil.
Direktur Eksekutif Institut Studi Keamanan Nasional Israel (INSS) ini mengakui bahwa kebijakan sanksi yang terjadi setelah penarikan Amerika Serikat dari JCPOA tidak menyebabkan isolasi politik dan ekonomi bagi Iran, dan isolasi ini tidak nyata, karena mendapat dukungan ekonomi dari Rusia dan Cina.
Dia melanjutkan dengan membuat klaim tak berdasar terhadap Iran, dengan mengungkapkan, “Jika Iran berhasil memproduksi bom nuklir, kita akan berada dalam situasi yang menjadikan ancaman nyata terhadap Israel untuk pertama kalinya,”.
Baca Juga : Akademisi Inggris: Soleimani Sosok Pemersatu dan Arsitek Perlawanan
Klaim mantan pejabat tinggi rezim Zionis ini mengemuka di saat Tehran berulang kali menekankan bahwa membuat bom tidak memiliki tempat dalam doktrin politiknya.