Tel Aviv, Purna Warta – Pesawat tempur Israel melancarkan serangan rudal di Dataran Adloun, sebelah utara kota Tirus di Lebanon selatan, Sabtu dini hari, menurut sebuah laporan. Kantor Berita Nasional Lebanon resmi melaporkan bahwa “penggerebekan di kota Adloun menargetkan depot amunisi.”
Baca juga: Pezeshkian Tekankan Ikuti Jejak Syahid Soleimani
Laporan sebelumnya mengindikasikan serangan udara Israel di beberapa kota, mengakibatkan tiga warga mengalami luka ringan. Badan tersebut juga melaporkan bahwa jalan raya Sidon-Ban ditutup di kedua arah, sehingga mengalihkan lalu lintas ke jalan internal.
Pengeboman di Adloun, yang terletak 40 kilometer sebelah utara perbatasan Israel, menyebabkan serangkaian ledakan keras. Puing-puing ledakan mencapai desa-desa tetangga, dan satu pecahan mendarat di kota Burj Rahal.
Pesawat tempur Israel selain menyerang kota Adloun juga melakukan penggerebekan di kota Shehabiyah, Aitaroun, Deir Siryan, dan Houla. Sebelumnya, sebuah drone Israel menargetkan sebuah mobil di dekat kota Burj al-Muluk, melukai empat orang, termasuk anak-anak.
Hizbullah mengumumkan bahwa mereka meluncurkan puluhan roket Katyusha ke pemukiman Dafna di Galilea Atas untuk pertama kalinya, sebagai pembalasan atas serangan terhadap warga sipil di Burj al-Muluk di Lebanon selatan.
Gerakan perlawanan juga mengaku telah menembaki kumpulan tentara Israel di dekat pos terdepan Manara. Al Jazeera melaporkan roket ditembakkan dari Lebanon selatan menuju posisi Israel di Galilea barat.
Selain itu, sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam, menyatakan pihaknya menembakkan salvo roket ke markas besar “Brigade 300 – Shomera” Israel di sektor barat Galilea Atas. Brigade Al-Qassam menyatakan serangan ini sebagai respons atas pembantaian Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza.
Baca juga: Pengadilan Tinggi Bangladesh Kurangi Sistem Kuota Pekerjaan yang Kontroversial
Keterlibatan Hizbullah dalam konfrontasi dengan Israel meningkat setelah pecahnya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober. Partai tersebut secara bertahap mengintensifkan operasinya sementara tentara Israel melakukan serangan lebih dalam ke wilayah Lebanon.
Konfrontasi kekerasan tersebut memaksa pemerintah Israel untuk mengevakuasi puluhan ribu penduduk dari permukiman dekat perbatasan Lebanon, menandai bentrokan paling intens antara kedua belah pihak sejak perang tahun 2006.