Teheran, Purna Warta – CEO Perusahaan Bandara dan Navigasi Udara Iran menyatakan bahwa pesawat FlightCheck kedua telah tiba di negara Islam tersebut setelah proses pembelian selesai dan secara resmi memulai operasinya.
Baca juga: Iran Peringatkan Israel agar Tidak Lakukan Kesalahan Baru di Lebanon
Reza Nakhjavani mencatat bahwa pesawat tersebut telah memulai operasinya setelah menyelesaikan prosedur pendaftaran penerbangan resmi di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
Menurut pejabat tersebut, pesawat FlightCheck dijadwalkan untuk memeriksa area penerbangan seluas 700.000 kilometer persegi di selatan Republik Islam tersebut.
Pesawat strategis tersebut akan memeriksa operasi yang terkait dengan sistem radar dan visual serta bantuan navigasi bandara dan rute penerbangan di negara Islam tersebut, tambahnya.
Mengacu pada keunggulan pesawat FlightCheck kedua ini bagi industri penerbangan negara Iran, Nakhjavani berpendapat bahwa peningkatan keselamatan, kecepatan, dan keakuratan pemeriksaan penerbangan dianggap sebagai nilai tambah dari pesawat baru tersebut.
Baca juga: Kepala RS Gaza: Tahanan Palestina Disiksa di Penjara Israel
Pejabat itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa setelah jatuhnya satu-satunya pesawat FlightCheck milik industri penerbangan Iran pada tahun 2014, Republik Islam Iran harus bergantung pada pesawat FlightCheck dan para ahli dari negara lain, tetapi operasi ini telah dilakukan dengan mengandalkan pengetahuan para ahli dalam negeri dengan menggunakan pesawat King Air 350i sejak tahun 2017.