Tel Aviv, Purna Warta – Seorang jenderal dari pasukan cadangan Rezim Zionis, mengakui bahwa kekuatan Iran untuk menyerang Israel meningkat sekian ratus kali lipat, dan Tel Aviv tidak mampu untuk melakukan langkah militer terhadap program nuklir damai Iran.
Dikutip surat kabar Rai Al Youm, sebagiamana dilansir dari Kantor Berita IRIB, Rabu (19/4), Mayjen Yitzhak Brick mengatakan, “Israel pada tahun 2009 memutuskan untuk melakukan langkah militer terhadap program nuklir Iran, dan untuk tujuan ini Tel Aviv menganggarkan dana sekitar empat miliar dolar.”
Baca Juga : Negara-negara Islam Rayakan Idul Fitri pada hari Jumat dan Sabtu
Ia menambahkan, “Meskipun demikian, serangan militer tersebut tidak pernah dilakukan, dan alasanya karena para komandan militer Israel, berkesimpulan jika serangan militer ini berhasil, maka akan mengganggu program nuklir Iran, maksimal untuk satu periode beberapa bulan, tapi di sisi lain serangan balasan Iran terhadap Israel, akan menimbulkan kerusakan dan korban jiwa yang banyak.”
Jenderal Rezim Zionis ini mengakui bahwa ancaman-ancaman Republik Islam Iran terhadap Israel, hari ini jauh lebih berbahaya dari sebelumnya.
“Kekuatan rudal Iran, saat ini mampu untuk melancarkan serangan strategis terhadap Israel. Rudal-rudal ini bisa menimbulkan kerusakan berat pada infrastruktur, dan fasilitas-fasilitas vital Israel, dan akan memukul mundur kami sekian tahun ke belakang,” imbuhnya.
Baca Juga : Menlu Iran: Rezim Israel adalah Ancaman Terbesar bagi Kawasan
Mayjen Yitzhak Brick menjelaskan bahwa pemerintahan-pemerintahan Rezim Zionis, selama beberapa tahun terakhir terbiasa melemparkan ancaman-ancaman kosong, tanpa bukti terhadap Iran.
“Jika Israel, memutuskan untuk menyerang program nuklir Iran, maka ia akan menerima ribuan rudal dari Iran, dan ini akan menimbulkan kerusakan total bagi kami,” pungkasnya.