New York, Purna Warta – Duta Besar dan perwakilan tetap Iran di PBB mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB harus bertanggung jawab dan memaksa rezim Israel untuk mengakhiri pendudukannya di Dataran Tinggi Golan Suriah dan segera menghentikan agresinya terhadap Suriah.
Majid Takht-e Ravanchi, Duta Besar dan Perwakilan Tetap Republik Islam Iran di Dewan Keamanan PBB dalam masalah Timur Tengah dan politik-kemanusiaan Suriah, menambahkan: “Agresi dan tindakan destabilisasi Israel adalah pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan regional, perdamaian dan keamanan, bahkan mengancam masyarakat internasional
Perwakilan Republik Islam Iran menambahkan: “Kami berterima kasih atas upaya Mr. Gir Pederson, Perwakilan Khusus Sekjen PBB untuk Suriah dalam mengadakan pertemuan keenam Komite Konstitusi Suriah sebagai pertemuan pertama ketua bersama komite.”
“Hal ini adalah perkembangan yang signifikan dan menggembirakan, karena adanya pertimbangan anggota komite pada beberapa elemen konstitusi,” kata Takht-e Ravanchi.
“Seperti yang kami tekankan pada pertemuan baru-baru ini bahwa kami akan terus mendorong Ketua Komite Gabungan untuk terlibat secara konstruktif dan bekerja sama dalam semangat fleksibilitas dan kompromi,” katanya.
Duta Besar Iran dan perwakilan tetap untuk PBB mengatakan: “Kami menegaskan kembali bahwa komite harus melanjutkan kinerjanya tanpa campur tangan atau tekanan pihak eksternal. Menetapkan tenggat waktu yang dibuat-buat dan tergesa-gesa untuk mengakhiri komite akan berdampak buruk pada kinerja komite, maka hal itu harus dihindari.”
Takht-e Ravanchi menekankan: “Pada akhirnya, harus dipastikan bahwa ini adalah proses politik yang dipimpin oleh Suriah, dimiliki oleh Suriah, dan difasilitasi oleh PBB.”
Diplomat senior Republik Islam Iran di PBB menambahkan: “Tentu saja, upaya serius harus dilakukan di bidang lain untuk menyelesaikan kerja komite. Pertama, pendudukan sebagian wilayah Suriah oleh pasukan asing harus segera diakhiri. Dengan demikian, semua pasukan asing yang menduduki harus meninggalkan negara itu tanpa prasyarat atau penundaan lebih lanjut.”
Takht-e Ravanchi menambahkan: “Dalam hal ini, Dewan Keamanan PBB harus bertanggung jawab dan memaksa rezim Israel untuk mengakhiri pendudukan Dataran Tinggi Golan Suriah dan untuk segera menghentikan agresinya terhadap Suriah. Agresi dan tindakan destabilisasi rezim Israel jelas merupakan pelanggaran hukum internasional, mengancam perdamaian dan keamanan regional dan internasional.”
Duta Besar Iran untuk PBB melanjutkan: “Peristiwa pembunuhan seorang warga Suriah, Medhat Saleh, pada tanggal 16 Oktober 2021, di dalam wilayah Suriah oleh penembak jitu Israel dari Golan yang diduduki adalah salah satu tindakan teroris terbaru Israel. Kami mengutuk tindakan kriminal ini, serta semua pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Suriah oleh rezim Israel, dan menekankan hak yang melekat pada Suriah untuk membela diri pada waktu dan tempat yang tepat sesuai pilihannya.”
Perwakilan tetap Iran di PBB melanjutkan: “Kami juga mengutuk serangan teroris di Damaskus pada tanggal 20 Oktober, yang menewaskan 14 orang dan melukai beberapa lainnya. Tindakan teroris tersebut menegaskan kembali bahwa perang melawan semua kelompok teroris harus terus berlanjut.”
Takht-e Ravanchi melanjutkan: “Kami juga menolak aksi kelompok separatis Suriah dan mengutuk segala upaya yang mendukung mereka.”
Dia mengatakan: “Mengingat situasi kemanusiaan yang mengerikan di Suriah, lebih banyak upaya harus dilakukan dengan meringankan penderitaan warga yang membutuhkan di Suriah, termasuk melalui konfrontasi non-politik dengan pemberian bantuan kemanusiaan dan dukungan untuk rekonstruksi Suriah.”
Duta Besar Iran untuk PBB menyatakan harapannya mengenai pendekatan positif baru-baru ini dari beberapa negara untuk membantu mempercepat rekonstruksi Suriah dan kembalinya para pengungsi dan orang terlantar.
“Dalam hal ini, kami menyerukan implementasi penuh dan efektif dari resolusi PBB 2585, yang mana menurut Dewan Keamanan PBB sendiri pun menyerukan semua negara anggota untuk mengambil langkah-langkah praktis dalam mengatasi kebutuhan mendesak rakyat Suriah, dan salah satu langkah praktis ini adalah pencabutan sanksi sepihak terhadap Suriah,” kata Takht-e Ravanchi.
Dia menambahkan: “Sanksi sepihak hanya digunakan untuk hukuman kolektif seluruh bangsa terhadap suatu negara, sedangkan sanksi sepihak terhadap Suriah adalah ilegal dan tidak manusiawi, maka harus dicabut sanksi demikian.”
Perwakilan tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa – Bangsa menekankan: “Sanksi tidak hanya meningkatkan penderitaan rakyat Suriah, tetapi juga berdampak buruk pada kegiatan Perserikatan Bangsa – Bangsa, serta organisasi kemanusiaan internasional dan nasional di negara itu.”
Dia menekankan bahwa “kami juga ingin lebih banyak bantuan kemanusiaan dialokasikan ke Suriah, dan transparansi yang lebih besar dalam memberikan bantuan lintas batas ke negara itu, serta memastikan bahwa bantuan ke Suriah mencapai wilayah yang benar-benar membutuhkan , bukan ke tangan kelompok teroris.”
Takht-e Ravanchi menyatakan: “Kami menegaskan kembali posisi prinsip kami bahwa krisis Suriah harus diselesaikan secara damai dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional, terutama dengan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara, non-intervensi di negara mereka dan urusan internal atau eksternal, solusi perselisihan internasional secara damai.”