Tehran, Purna Warta – Perusahaan Minyak Nasional Iran (NIOC) telah menandatangani kontrak senilai $13 miliar, menandai kontrak minyak terbesar di negara itu dalam satu dekade.
Baca Juga : Kesepakatan Iran-KSA Batasi Jejak Israel di Negara-negara Teluk Persia
NIOC menandatangani kontrak dengan perusahaan dalam negeri untuk mengembangkan proyek hulu di enam ladang minyak termasuk Azadegan, Azar 2, Soumar, Saman, Delavaran dan Masjed-Soleiman.
Berdasarkan kontrak tersebut, produksi minyak di ladang-ladang tersebut akan meningkat sebesar 400.000 barel per hari hingga mencapai 620.000 barel per hari, yang akan menghasilkan $15 miliar per tahun, Direktur Pelaksana NIOC Mohsen Khojasteh mengatakan pada upacara penandatanganan pada hari Sabtu.
Proyek ini akan menciptakan 66.000 lapangan kerja langsung dan tidak langsung, tambahnya.
Khojasteh memuji kontrak tersebut sebagai langkah lain pemerintahan Presiden Ebrahim Raisi untuk memenuhi janjinya untuk mengembangkan industri minyak dan meningkatkan perekonomian.
“Rencana kami, sejak pemerintahan menjabat, adalah memprioritaskan proyek-proyek yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan memberi manfaat bagi rakyat”, kata Khojasteh, seraya menambahkan bahwa perusahaan telah berhasil meningkatkan produksi dan penjualan minyak sejak Agustus. 2021 ketika pemerintahan Raisi mulai menjabat.
Baca Juga : Pejabat Bea Cukai Iran dan Turki Tekankan Perluasan Perdagangan dan Hubungan Ekonomi
Kontrak tersebut ditandatangani dua hari menjelang Hari Nasionalisasi Minyak yang menandai peringatan Iran mengambil kendali atas industri minyaknya pada tahun 1951 sebagai hasil dari gerakan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammad Mosaddeq.
Menteri Perminyakan Javad Owji dan Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber juga hadir pada upacara penandatanganan tersebut.