Pertemuan Ebrahim Qaani-Muqtada Al-Sadr: Gerakan Sadr dan Komite Syiah Berafiliasi

Pertemuan Ebrahim Qaani-Muqtada Al-Sadr: Gerakan Sadr dan Komite Syiah Berafiliasi

Baghdad, Purna Warta – Salah seorang sumber politik mengabarkan pertemuan Komando Sepah Pasdaran Iran sang suksesor Qasem Soleimani, Ebrahim Qaani dengan Muqtada al-Sadr di Irak dan menjelaskan, setelah pertemuan tersebut gerakan Sadr dan komisi koordinator Syiah sepakat untuk membentuk fraksi.

Sumber politik di Irak mengabarkan hasil pertemuan Jenderal Esmail Qaani, Komando IRGC, dengan Muqtada al-Sadr, Ketua Gerakan Sadr, di kota Najaf, Irak.

Baca Juga : Saudi-Prancis Latihan Perang Maritim di Laut Merah

Kepada Baghdad al-Youm, sumber tersebut menjelaskan, “Malam kemarin setelah ziarah di Najaf dan Karbala, Qaani menemui pemimpin Gerakan Sadr di kediamannya.”

Sardar Ebrahim Qaani, menurut pernyataan sumber tersebut, membahas penyatuan gerakan-gerakan politik fraksi Syiah dengan tujuan mengajak Gerakan Sadr membentuk satu aliansi dengan komisi koordinator Syiah yang bernama al-Atar al-Tansiqi di dalam Parlemen.

Tujuan dari pembentukan fraksi ini adalah penyusunan pemerintahan Irak, menurut sumber tersebut kepada Baghdad al-Youm, lalu mengingatkan, “Al-Sadr dalam pertemuan ini menegaskan untuk menyingkirkan Nouri al-Maliki, Ketua koalisi Pemerintahan Hukum dalam pemerintahan baru nanti.”

“Jika Nouri al-Maliki absen, Gerakan Sadr dan komisi koordinator akan membentuk fraksi,” tegas al-Sadr menurut pengakuan sumber politik tersebut.

Baca Juga : Negara-Negara Dewan Kerja Sama Teluk Persia Langsungkan Latihan Militer di Saudi

Tepat tanggal 1 Januari kemarin, anggota komisi koordinator Syiah Irak mengadakan pertemuan dengan Muqtada al-Sadr. Setelah pertemuan, kedua belah pihak menegaskan tujuan dari pertemuan, “Tidak ada opsi dalam berbagai masalah. Kami membahas perkembangan hari ini dalam upaya mengikat persaudaraan antar generasi bangsa dan kepentingan nasional Irak.”

Seperti diketahui sebelumnya bahwa Gerakan Sadr memenangi Pemilu terakhir Irak yang mampu meraih 73 kursi dari 329 kursi yang diperebutkan. Namun jumlah kursi ini tidak cukup untuk pembentukan pemerintahan baru. Al-Sadr harus membangun koalisi dengan semua kelompok politik yang menang dalam pemilihan umum kemarin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *