Tehran, Purna Warta – Dalam sebuah pertemuan darurat di Tehran, Qalibaf mengatakan bahwa kehidupan rezim Zionis Israel bergantung pada aksi teror dan genosida.
Qalibaf menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidatonya pada pertemuan darurat ke-5 anggota Persatuan Parlemen Organisasi Kerjasama Islam (PUIC) di ibu kota Iran, Tehran, pada hari Rabu (10/1).
Baca Juga : PBB: Serangan Israel Terhadap Pemimpin Hamas Melanggar Aturan Internasional
Dalam pertemuan tersebut, yang diadakan dengan judul “Kerjasama Parlemen untuk Palestina” dan dihadiri oleh pejabat senior parlemen dari negara-negara anggota OKI, para peserta membahas perang genosida yang sedang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.
“Apa yang terjadi di Jalur Gaza saat ini merupakan penyebab keprihatinan dan rasa malu yang mendalam bagi umat manusia. Ini adalah ketidakadilan ganda bagi sebuah negara yang telah dirampas hak asasi manusianya dan berada di bawah agresi dan pendudukan selama lebih dari tujuh dekade,” kata Qalibaf.
Ketua parlemen Iran juga menyinggung dukungan Washington dan sekutu Baratnya yang gigih terhadap rezim Israel selama beberapa dekade terakhir, dan mengatakan, “Israel, tidak hanya melakukan kejahatan paling keji terhadap rakyat Palestina yang tertindas, namun juga sebagai negara yang korup dan tidak bertanggung jawab. Anak yang dimanjakan di bawah dukungan sistem politik Barat dan sebagai pusat krisis di kawasan ini tetap kebal dari pertanggungjawaban, tanggung jawab, dan hukuman apa pun.”
Dia menunjukkan bahwa tidak ada kesadaran yang bisa mengabaikan kejahatan berdarah yang keji dan meluas yang dilakukan oleh mesin perang rezim Israel di Gaza dan dampaknya yang mengerikan terhadap perdamaian dan keamanan kawasan dan dunia.
Baca Juga : Afsel Sebut Tanggapan Israel terhadap Operasi Hamas Langgar Konvensi Genosida
Israel telah melakukan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza sejak awal Oktober, menewaskan lebih dari 23.000 warga Palestina, termasuk ribuan anak-anak dan wanita, dan melukai lebih dari 59.000 lainnya, serta meratakan seluruh lingkungan. Ribuan lainnya hilang dan dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.