Damaskus, Purna Warta – Dalam pertemuan dengan ulama di Damaskus, presiden Suriah menekankan perlunya menghadapi pemikiran-pemikiran beracun yang ada dalam masyarakat Islam.
Presiden Suriah Bashar al-Assad bertemu dengan para ulama di Damaskus pada kesempatan bulan Ramadhan.
Baca Juga : Skenario Alternatif Kabinet Israel Pasca Lepas Suara Mayoritas di Parlemen
Dalam pertemuan yang diadakan di hadapan “Mohammad Abdul Sattar Al-Sayyid”, Menteri Wakaf Suriah, pada kesempatan bulan suci Ramadhan, ia menekankan: Lembaga keagamaan di dunia Islam menghadapi tantangan yang sangat luas dan beracun dari segi ideologi dan pemikiran. Lembaga-lembaga ini membutuhkan alat dan metode baru di bidang pendidikan dan etika, adat dan tradisi untuk menghadapi tantangan ini dan pemikiran beracun yang mengancam masyarakat kita.
Perbaikan pemahaman, keyakinan dan gagasan serta menyesuaikannya dengan esensi agama adalah salah satu topik pertemuan dan Presiden Suriah menekankan dalam hal ini: Para ulama lembaga keagamaan di Suriah telah melalui tahapan-tahapan penting dalam perkembangan pemahaman-pemahaman keagamaan dan koreksi keyakinan-keyakinan yang salah yang telah menyusup ke kalangan ulama dan berdampak langsung pada masyarakat.
Baca Juga : Balas Dendam yang Harus Dibayar Mahal Joe Biden
Dia melanjutkan: Pemahaman mendalam tentang koreksi dan pembaruan pemahaman tergantung pada kemampuan kita untuk memahami pengetahuan secara mendalam melalui ilmu dan keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kitab untuk segala usia dan kondisi.
Presiden Suriah juga menekankan pentingnya kembali ke ajaran agama berdasarkan prinsip-prinsip dasar syariat yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist.
Ulama juga berbicara tentang berbagai masalah, termasuk fungsi lembaga keagamaan, moderasi Islam, dan status peradaban dan peran Suriah dalam melestarikan dan menyebarluaskan nilai-nilai Islam di dunia Islam.
Baca Juga : Menhan Israel Gantz Serukan Aliansi Regional Anti-Iran